TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN TERHADAP ANAK JALANAN Di KOTA MALANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA (Studi Pada Anak Jalanan Di Kota Malang)
Main Author: | SULARSI, EKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31508/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-ekasularsi-22249-Bab%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31508/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-ekasularsi-22249-Pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/31508/ |
Daftar Isi:
- Pemenuhan hak atas pendidikan merupakan hak asasi manusia dan suatu sarana yang mutlak diperlukan untuk mewujudkan hak-hak yang lainnya seperti, untuk akses mendapatkan perkerjaan, mendapatkan kehidupan yang layak serta mengangkat harkat dan martabat pribadi seseorang, sehingga pendidikan dilihat sebagai gerbang menuju keberhasilan. Akan tetapi pada tataran implementasinya masih banyak anak-anak jalanan yang ada di Kota Malang yang belum bisa mengenyam pendidikan sama sekali maupun yang putus sekolah. Padahal itu merupakan hak konstitusional warga negara indonesia yang diatur pada pasal 31 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penelitian ini mengkaji secara mendalam persoalan terkait pemenuhan hak atas pendidikan anak jalanan. Adapun rumusan masalah yang penulis angkat, yaitu 1) Bagaimanakah pemetaan serta pemenuhan hak atas pendidikan dasar terhadap anak jalanan di Kota Malang dari tahun 2009-2010. 2) Apa faktor-faktor yang menghambat serta faktor pendukung dalam pemenuhan hak atas pendidikan dasar untuk anak jalanan di Kota Malang. 3) Bagaimanakah metode yang tepat bagi pemenuhan hak atas pendidikan anak jalanan di Kota Malang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis. Tehnik pengambilan data dengan wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan Tehnik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan dari pemetaan terdapat peningkatan angka putus sekolah anak jalanan yaitu dari 18 anak menjadi 235 anak pada tahun 2010 hal ini disebabkan beberapa faktor penghambat yaitu ekonomi, etos kerja yang rendah dari pemerintah, lingkungan, kurangnya kesadaran anak jalanan itu sendiri dan masih belum adanya peraturan yang khusus mengatur anak jalanan. Penelitian ini merekomendasikan metode yang tepat untuk pemenuhan hak atas pendidikan anak jalanan yaitu pemondokan berbasis sekolah yang nantinya tujuannya agar memberikan pelayanan yang lengkap terhadap akses pendidikan bagi semua warga negara khususnya anak jalanan, perlunya pengaturan khusus anak jalanan serta pentingnya membangun kerjasama serta komunikasi yang baik dan berlanjut antara pemerintah dengan LSM yang menaungi anak jalanan khususnya di Kota Malang .