ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN KABUPATEN JEMBER 2005 - 2008

Main Author: LISWANDANA, FIRMAN FANDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31449/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-firmanfand-21099-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31449/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-firmanfand-21099-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31449/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini merupakan penelitian terapan, menggunakan data sekunder dari BPS dengan mengambil judul "Analisa Pertumbuhan Ekonomi Dan Sektor Unggulan Antar Kecamatan di Kabupaten Jember 2005-2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi masing-masing kecamatan di Kabupaten Jember. Dan untuk mengetahui sektor unggulan dan bukan sektor unggulan, selain itu untuk mengetahui pola struktur dan struktur ekonomi masing-masing kecamatan di Kabupaten Jember. Alat analisis yang digunakan adalah Tipologi Klassen yang digunakan untuk mengetahui pola dan struktur perekonomian dan Location Quotient (LQ) yang digunakan untuk mengetahui sektor unggulan dan sektor bukan unggulan. Berdasarkan Tipologi Klassen diketahui ada 3 pola pertumbuhan ekonomi pada masing-masing Kecamatan. Kecamatan Kaliwates dan Silo mempunyai pola pertumbuhan"cepat maju dan tumbuh", sedangkan Kecamatan Ambulu,Tempurejo, Jenggawah, Umbulsari, Tanggul, Patrang, Sumbersari. Mempunyai pola pertumbuhan "daerah maju tapi tertekan" sedangkan ada 20 kecamatan yang "relatif tertinggal" adalah KecamatanKencong,gumuknas,Mayang,Mumbulsari,Ajung,Rambipuji,Balung, Semboro, Jombang ,Sumberbaru ,Bangsal, Sari,Panti, Sukorambi, Arjasa, Pakusari, Kalisat, Ledokombo,Sumberjambe, Jelbuk, Sukowono. Dengan menggunakan kategori LQ dapat diketahui bahwa sektor unggulan atau bukan unggulan dengan kriteria bahwa sektor-sektor yang mempunyai nilai LQ >1 termasuk sektor unggulan, sedangkan bila nilai LQ<1 bukan termasuk sektor Unggulan. Ada dua pulu tiga (23) kecamatan yang mempunyai sektor unggulan paling banyak yaitu Kecamatan Kencong, Gumuknas, Ambulu, Tempurejo, Mayang, Mumbulsari, Jenggawah, Ajung, Rambipuji, Umbul sari, Semboro, Sumber baru, Tanggul, Banggal sari, Panti, Sukorambi, Arjasa, Pakusari, Kalisat, Ledokombo, Suber jambe, Sukowono, dan Jelbuk.dan Kecamatn yang Mempunyai sedikit sektor unggulan yaitu Kecamatan Silo, Balung, Kaliwates, Sumbersari dan Patrang. Dengan menggabungkan dua kriteria antara Tipologi Klassen dan LQ diketahui bahwa kecamatan Silo merupakan daerah cepat maju dan cepat tumbuh namun berdasarkan kriteria LQ kecamatan ini menduduki posisi terendah karena sektor unggulan yang sedikit. Sedangkan, Kecamatan Kencong, Gumuknas, Mayang, Mumbulsari, Ajung , Rambipuji, Sumber baru, Tanggul, Bangsal sari Panti, Sukorambi, Arjasa, Pakusari, Kalisat, Ledokombo,Sumberjambe, Jelbuk, Sukowono. Berdasarkan kriteria tipologi Klassen merupakan daerah relatif tertinggal namun berdasarkan kriteria LQ kecamatan-kecamatan ini banyak memiliki sektor unggulan. Implikasi dari penelitian diatas adalah perlusemakin ditingkatkanya sektor unggulan yang ada pada masing-masing kecamatan. Dan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan perkapita maupun PDRB.