PERAN VISUM ET REPERTUM DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Pasuruan)
Main Author: | YURISTANTO, FAJAR |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31397/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-fajaryuris-22812-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31397/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-fajaryuris-22812-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31397/ |
Daftar Isi:
- Pentingnya visurn et rcpertum dalam pengungkapan kasus perkosaan. Visum et repertum dapat berbeda dengan basil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik. Menghadapi keterbatasan basil visum et repertum, maka diperlukan langkah-langkah penyidik unhrk memperoleh kebenaran materiil agar terungkap ,ielas tindak pidana perkosaan yang terjadi. Penelitian ini mengunakan metode pendekatan Yuridis Sosiologis, yaitu dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data primer dengan cara wawancara dengan Penyidik di Kepolisian Resort Kota Pasuruan. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari literatur, dokumentasi, peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya. Berdasarkan basil penelitian, kekuatan pembuktian visum et repertum adalah alit bukti surat, yang memberi petunjuk adanya unsur persetubuhan dan unsur kekerasan. Yang termuat dalam visurn et repertum dapat menjadi bukti pennulaan bagi penyidik untuk melakukan penahanan, suatu kasus tindak pidana perkosaan. Visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan mengenai tanda kekerasan pada diri korban. Upaya yang dilakukan oleh penyidik seperti pemeriksaan terhadap pelaku, saksi, dan korban Lmtuk mendapatkan keterangan selenglcapnya, pemeriksaann dan penyitaan benda-benda yang dapat menjadi barang bukti tindak pidana perkosaan. Penyidik dapat mengunakan alat bukti lain untuk menjerat pelaku. Pelaku dapat dijerat dengan papal yang disangkakan, khususnya yang menunjukkan terjadinya unsur kekerasan pada korban.