PERAN INTERNATIONAL BANK FOR RECONSTRUCTION AND DEVELOPMENT (IBRD) DALAM PROGRAM JARING PENGAMAN SOSIAL (SOCIAL SAFETY NET) DI INDONESIA

Main Author: PRATIWI, DITA AYU
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31365/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-ditaayupra-22833-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31365/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-ditaayupra-22833-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31365/
Daftar Isi:
  • Krisis Ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1997, bukan hanya berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia, tapi lebih dalam lagi telah menimbulkan dampak sosial pada masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari meningkatknya angka kemiskinan di Indonesia pasca krisis ekonomi tahun 1997, dampak sosial tersebut antara lain angka pengangguran yang meningkat akibat banyaknya perusahaan yang terpaksa gulung tikar, meningkatnya jumlah anak putus sekolah, serta kasus rawan pangan. Menanggapi hal tersebut, Bank Dunia / IBRD memberikan bantuan luar negeri berbentuk program Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) sebagai upaya penyelamatan untuk mengatasi dampak sosial yang menimpa masyarakat Indonesia pasca krisis ekonomi 1997. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan konsep bantuan luar negeri dan post washington consensus. Bahasan penelitian ini meliputi profil IBRD, perubahan peran IBRD dari kondisionalitas menjadi partnership, serta peran IBRD dalam mengatasi krisis ekonomi Indonesia melalui bantuan luar negeri dalam bentuk program pro kemiskinan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa IBRD telah berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan program ini, juga telah berperan merehabilitasi sektor sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang sempat terpuruk akibat krisis moneter Indonesia melalui program jaring pengaman sosial. Bantuan program jaring pengaman sosial dari IBRD kepada Indonesia diprioritaskan kedalam empat program utama, yaitu : (1) program ketahanan pangan; (2) program penciptaan lapangan kerja produktif; (3) program perlindungan sosial; dan (4) program pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pengembangan industri kecil dan menengah.