PENGARUH HALLIBURTON COMPANY DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT MENGINVASI IRAK TAHUN 2003
Main Author: | FAIZ, ABDULLAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/31363/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-abdullahfa-23108-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/31363/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-abdullahfa-23108-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/31363/ |
Daftar Isi:
- Proses invansi Amerika Serikat ke Irak tahun 2003, memang penuh intrik kepentingan politik dan bisnis. Amerika Serikat mengungkapkan sejumlah alibi, diantaranya menghentikan proyek pengembangan senjata pemusnah masal (weapons of mass destruction) Irak dan menjatuhkan rezim Saddam Hussein yang dianggap mengancam stabilitas internasional. Meski tanpa persetujuan PBB, AS tetap melangsungkan invansi dengan melibatkan sejumlah PMC (Private Military Company) seperti Halliburton Company. Penelitian ini bersifat eksplanatif, yang menjelaskan pengaruh Halliburton Company sebagai perusahaan minyak yang memiliki divisi khusus jasa pengamanan atau Private Military Company (PMC) dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk menginvansi Irak tahun 2003. Hasil penelitian ini menemukan: bahwa Halliburton Company mempengaruhi proses perumusan kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk menginvansi Irak yang terbangun dalam hubungan strategis, antara Dick Cheney dengan George W. Bush. Pengaruh tersebut dapat dilihat dalam upaya dan peran Dick Cheney yang pada saat itu menjabat sebagai wakil presiden dan juga mantan CEO serta pemilik saham Halliburton Company dalam mewacanakan pentingnya invasi Irak untuk Amerika Serikat. Hasilnya Halliburton Company mengambil peran pada saat invasi dan pasca invasi sebagai perusahaan penerima kontrak secara sepihak dalam rekonstruksi Irak hingga mencapai 8 miliar US$.