PERAN ASEAN DALAM PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DARI MYANMAR

Main Author: NURFADILLAH, DWI ARIDYA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31336/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-dwiaridyan-22236-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31336/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-dwiaridyan-22236-Pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31336/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) terkait mengenai persoalan pengungsi yang berasal dari salah satu Negara anggotanya yakni Myanmar. Konflik yang terjadi di Myanmar dilandasi atas keinginan kaum minoritas untuk mendapatkan kesejajaran dan perlakuan yang sama dengan kelompok mayoritas di negara tersebut. Hal ini mengakibatkan pemerintah yang menginginkan kelompok mayoritas sebagai identitas bangsa melalukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia seperti yang terjadi pada pengungsi Rohingya yang tidak hanya mengundang reaksi masyarakat international namun juga mengundang reaksi non-goverment international. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif (non eksperimen) yakni berusaha menggambarkan dan menganalisa berbagai situasi yang menjadi bagian dari permasalahan yang diteliti. Konsep regionalism digunakan dalam menganalisa masalah pada penelitian ini karena, regionalism mencakup kerjasama antar kawasan dengan kesamaan permasalahan semisal masalah ekonomi, social, budaya, politik serta keamanan. Interdepedensi adalah ciri khusus yang terlihat dalam regionalisme dan interdepedensi antar region inilah yang memunculkan konflik keamanan dari dalam sekaligus ancaman intervensi dari luar. Hasil dari penelitian ini menyebutkan peran yang diambil oleh ASEAN dalam penanganan pengungsi Rohingya dari Myanmar yakni mengambil langkah penyelesaian yang bersifat regional dan dihadiri para menteri luar negeri masing masing Negara anggota ASEAN di dalam Bali Regional Misterial Conference atau Bali Process yang dilaksanakan di Bali. Hasil akhir dari Bali Process adalah terbentuknya suatu Ad Hoc Working Group yang membahas current issues yang lebih besar dan tercipta komitmen yang jelas bagi para pengungsi Rohingya.