ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIK PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Main Author: QURRATUDDINIYYATI,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/31034/1/jiptummb--qurratuddi-27230-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31034/2/jiptummb--qurratuddi-27230-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/31034/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bersifat Deskriptif Kuantitatif dengan judul Penelitian “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIK PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang go publik pada bursa efek Indonesia (BEI) dengan periode laporan keuangan tahun 2006-2010 yang ditimjau dari rasio Profitabilitas (Net Perofit Margin, Return On Investmen, Return On Equity ), Rasio Likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan Rasio Solvabilitas (Total Debt to Total Asset, Total Debt to Equity). Jenis Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu yang berupa Laporan Keuangan Perusahaan Telekomunikasi yang go publik pada Bursa Efek Indonesia (BEI) data besumber dari BEI Universitas Muhammadiyah Malang, Tehnik Analisis data yang digunakan adalah Times series (Data kurun waktu) dan CrossSection yaitu membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio yang sama dari perusahaan lain yang sejenis dalam kurun waktu yang sama. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dijelaskan bahwa pada Rasio Profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki kinerja yang paling baik sehingga dalam hal ini perusahaan mampu menghasilkan Net Profit yang cukup efektif untuk operasionala yang normal, sedangkan PT. Bakrie Telecome Tbk dan PT. Smartfren Telecome Tbk memiliki kinerja yang tidak baik dalam hal ini perusahaan belum mampu menghasilkan Profit yang Optimal. Pada Rasio Likuiditas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT. Bakrie Telecome Tbk memiliki kinerja yang paling baik, sehingga dalam hal ini perusahaan dalam keadaan likuid yang artinya perusahaan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban tepat waktu, sedangkan PT. XL Axiata Tbk dan PT. Smartfren Telecome Tbk memiliki kinerja yang kurang baik, dalam hal ini peusahaan belum mampu memnuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu, Pada Rasio Solvabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT. Bakrie Telecome Tbk memiliki kinerja yang baik sehingga dalam hal ini perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan menggunakan aktiva dan modal sendiri yang dimiliki, sedangkan PT. XL Axiata dan PT. Smartfren Telecome Tbk memiliki kinerja yang tidak baik sehingga dalam hal ini perusahaan belum mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya.