PENINGKATAN RETENSI DAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI MEDIA PUZZLE SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA SISWA KELAS IV SDN TORONGREJO I JUNREJO KOTA BATU
Main Author: | PURWATININGSIH, RIRIN |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30780/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-ririnpurwa-23615-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/30780/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-ririnpurwa-23615-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/30780/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing: (1) Dr. Yuni Pantiwati,M.M,M.Pd; (2) Drs. Rohmad Widodo, M.Si. Pembelajaran Matematika terutama bangun datar sampai saat ini belum mencapai taraf yang optimal, untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika banyak faktor yang harus dipertimbangkan, salah satunya adalah pemanfaatan media kotak misteri. Media kotak misteri dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran, maka seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan memanfaatkannya. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan pemahman konsep dan retensi kelas IV pada pembelajaran Matematika tentang konsep sifat bangun ruang sederhana dengan memanfaatkan media "puzzle" di SDN Torongrejo 01 Kecamatan Junrejo Kota Batu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Torongrejo 01 Junrejo Kota Batu. Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 34 siswa pada tahun ajaran 2010/2011 dengan ketuntasan hanya mencapai 40% dan rata-rata keberhasilan mencapai 60%. Rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2 siklus. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah catatan lapang, hasil observasi, hasil wawancara, foto kegiatan, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan puzzle baik buatan guru maupun buatan siswa pada pelajaran Matematika tentang konsep bangun ruang sederhana, dapat meningkatkan hasil belajar dan retensi siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Torongrejo 01 Junrejo Kota Batu. Peningkatan ditunjukkan dengan tercapainya siklus I 65,38 dengan total siswa yang nilainya di atas KKM sebanyak 23 anak, sedangkan 11 siswa lainnya memperoleh skor tes formatif berada di bawah KKM. Prosentase ketuntasan klasikal siswa pada pertemuan ke-2 siklu I adalah 67,64%. Nilai tes formatif di siklus 2 meningkat nilai rata-rata kelas, pada soal tes formatif sebesar 77,97 dengan total siswa yang nilainya di atas KKM sebanyak 26 anak, sedangkan 8 siswa lainnya memperoleh skor tes formatif ketuntasan klasikal siswa adalah 76,47% dari 34 siswa yaitu 8 anak karena presentase ketuntasan belajar siswa di siklus 2 sebesar 85,19%. Disarankan siswa, guru, sekolah, pengambil kebijakan, peneliti lain dapat menggunakan sebagai bahan kajian untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang perbaikan pembelajaran guna meningkatkan kualitas poses pembelajaran.