PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP KADAR PROTEIN OTOT TIBIA PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) USIA MENOPAUSE
Main Author: | PUSPYANTORO, WELLY ANDRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30619/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-wellyandri-21654-BAB%2BI%2B.pdf http://eprints.umm.ac.id/30619/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-wellyandri-21654-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/30619/ |
Daftar Isi:
- Senyawa fitoestrogen yang banyak terdapat pada kedelai adalah isoflavon yang terbukti dapat meniru peranan dari hormon wanita yaitu estrogen. Pada saat kadar hormon estrogen menurun, akan terdapat banyak kelebihan reseptor estrogen yang tidak terikat. Jika tubuh mengkonsumsi kedelai, maka akan terjadi pengaruh pengikatan isoflavon dengan reseptor estrogen yang menghasilkan efek menguntungkan, sehingga mengurangi sympton menopause dan efek jangka panjang setelah menopause. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian nutrisi kedelai terhadap kadar protein otot tibia tikus putih model menopause serta untuk mengetahui pada dosis berapakah pemberian nutrisi kedelai berpengaruh paling baik terhadap kadar protein otot tibia tikus putih model menopause. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan. Desain penelitian yang digunakan The post test-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina, jumlah sampel yang digunakan adalah 21 ekor yang dibuat dalam kondisi menopause terdiri dari 2 perlakuan yaitu pemberian dengan dosis 1,5 gram, dan 3 gram/hari/ekor, dan 7 kali ulangan. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling (sederhana). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberian Nutrisi Kedelai, variabel terikatnya yaitu kadar protein dalam otot tikus putih , dan variabel kendalinya yaitu jenis kelamin tikus, umur tikus, makanan tikus, minuman, kandang dan perawatan. Analisis kadar protein yang digunakan adalah dengan metode Kejldahl. Teknik analisis kadar protein yang digunakan adalah uji Anava satu arah. Berdasarkan hasil uji Anava satu arah F hitung > F tabel pada taraf signifikan 1% yaitu 44.44167 > 3.90 yang berarti H0 ditolak jadi pemberian berbagai dosis nutrisi kedelai mempengaruhi kadar protein otot femur tikus putih model menopause. Peningkatan kadar protein otot femur tikus putih dengan model menopause ini memiliki arah yang positif, artinya peningkatan dosis nutrisi kedelai semakin meningkatkan kadar protein otot tibia tikus putih menopause. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian nutrisi kedelai dapat meningkatkan kadar protein otot. Adapun dosis terbaik pada penelitian ini adalah dosis 3 gr isoflavon memiliki rata-rata yang paling optimum sebesar 21.40 mg/dl berpengaruh paling optimum terhadap kadar protein otot tibia tikus putih model menopause.