EFEKTIFITAS DAUN DADAP SEREP (Erythirna subumbrans (Hask.) Merr) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain Wistar)
Main Author: | Revisika, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30618/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-revisika06-21755-Bab%2B1.pdf http://eprints.umm.ac.id/30618/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-revisika06-21755-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/30618/ |
Daftar Isi:
- Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka dapat digambarkan sebagai gangguan dalam kontinuitas sel-sel kemudian diikuti dengan penyembuhan luka yang merupakan pemulihan kontinuitas tersebut. Banyak cara yang telah digunakan untuk membantu penyembuhan luka, seperti dengan menjahit luka, menggunakan antiseptik dosis tinggi, dan juga pembalutan dengan menggunakan bahan yang menyerap. Perawatan luka secara konsisten dan tepat sangat diperlukan untuk mencegah infeksi dan menekan proses inflamasi sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat. Perawatan luka di klinik biasanya menggunakan bahan antiseptik seperti Povidone Iodine. Daun dadap serep (Erythirna subumbrans (Hask.) Merr) dipercayai mempunyai kemampuan luka untuk menyembuhkan luka, hal itu diduga akibat kandungan alkaloid, saponin, eritradina, eritrina, eritramina, hipaforina, dan erisovina. Fungsi zat-zat yang terkandung itu adalah untuk menghentikan pendarahan, sebagai antibiotik dan menghilangkan rasa sakit Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas daun dadap serep (Erythirna subumbrans (Hask.) Merr) sebagai penyembuh luka gores pada tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) serta untuk mengetahui manakah yang lebih efektif penyembuhan luka, antara perawatan luka menggunakan daun dadap serep (Erythirna subumbrans (Hask.) Merr) dan povidon iodine 10% pada tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar) Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian True Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah sekelompok tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar). Pada penelitian ini sampel dipilih secara acak dan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, tiap sampel perlakuan sebanyak 6, sehingga jumlah sampel secara acak keseluruhan dibutuhkan minimal 18 ekor tikus putih (Rattus norvegicus strain Wistar). Analisa data menggunakan uji normalitas (Liliefors) dan uji homogenitas (Bartlett) untuk mengetahui penyebarannya normal dan apakah varian datanya homogen.. Kemudian dilanjutkan dengan analisis varian (ANAVA) satu arah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan efektifitas dari perlakuan yang diberikan dan untuk mengetahui perlakuan mana yang terbaik maka digunakan uji Duncanâ€TMs. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penyembuhan luka Pada Rattus norvegicus strain Wistar memberikan perbedaan yang nyata dengan perawatan menggunakan daun dadap serep (Erythirna subumbrans (Hask.) Merr). Menunjukan rata-rata lama penyembuhan yaitu 7,3 dengan lama penyembuhan terbanyak pada hari ke-7, secara keseluruhan.