IDENTIFIKASI HISTOPATOLOGI INSANG UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK SEKITAR SEMBURAN LUMPUR LAPINDO SIDOARJO

Main Author: PURWANTO,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30595/2/jiptummb--purwanto07-27225-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30595/3/jiptummb--purwanto07-27225-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30595/
Daftar Isi:
  • Hany Handajani, S.Pi, M.Si. Sebagai pembimbing utama dan Riza Rahman Hakim, S.Pi. Sebagai pembimbing pendamping. Udang windu merupakan komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena udang windu sangat digemari oleh konsumen lokal dan konsumen luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerusakan jaringan insang udang windu di tambak sekitar semburan lumpur lapindo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2011 bertempat di pertambakan sekitar semburan lumpur Lapindo, Desa Pandan dan Gebang Kecamatan Jabon, Desa Dung Peluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo dan Laboratorium Perikanan Universitas Muhammadiyah malang. Penelitian ini menggunakan metode survey. Pengambilan sampel menggunakan teknik “simple random sampling” (pengambilan sampel secara acak sederhana). Pada metode ini anggota-anggota sampel dipilih secara langsung dari seluruh populasi dengan tidak membagi dahulu populasi menurut kelompok – kelompok, karena dianggap memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Batasan variabel pada penelitian ini adalah : Histopatologi : Ilmu yang mempelajari tentang kerusakan jaringan yang disebabkan pengaruh penyakit (Sandy, 2010), Udang windu : Udang air laut yang memiliki corak tubuh berupa garis loreng seperti harimau sehingga dikenal dengan istilah Black tiger (Amri, 2003), Insang : Merupakan organ pernafasan utama pada ikan atau udang. Selain itu insang juga bersentuhan langsung dengan perairan. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi menjadi tiga ring, ring 1 (5 km), ring 2 (10 km), dan ring 3 (15 km) dari tempat penampungan lumpur lapindo. Proses pengamatan preparat dilakukan di labolatorium dengan menggunakan mikroskop serta membanding preparat sampel dengan gambar preparat udang sehat dari literatur. Parameter yang diamati adalah kerusakan jaringan insang yang disebabkan oleh logam berat. Hasil penelitian menunjukkan semua sapel preparat jaringan insang yang diambil dari ring 1, ring 2, dan ring 3 mengalami kerusakan. Sampel insang yang telah diamati, semuanya mengalami kerusakan berupa fusion, penyempitan capillary lumen, dan nekrosis pada lamella insang. Pencemaran logam berat di tambak sekitar luapan lumpur Lapindo sudah tergolong berat karena pada ring 1 sampai ring 3 terjadi nekrosis pada lamella insang.