POLA INTERAKSI SOSIAL ANTARA KELUARGA MISKIN DAN PELAKSANA PROGRAM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (Studi pada Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program PNPM di Desa Mojosari Kec. Kepanjen Kabupaten Malang)

Main Author: Chrisrumpoko, Yogi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30528/1/jiptummpp-gdl-yogichrisr-30636-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30528/2/jiptummpp-gdl-yogichrisr-30636-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30528/
Daftar Isi:
  • Yogi Chrisrumpoko, Pola Interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan (studi pada penanggulangan kemiskinan melalui program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang), Dr. VinaSalviana, M.Si., Dr. Wahyudi, M.Si. Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dalam suatu daerah seperti Kabupaten Malang, khususnya desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Kabupaten malang adalah daerah yang memiliki daya tarik besar dalam kemajuan ekonomi dengan sector pariwisata dan dunia pendidikannya. Akan tetapi kebijakan pemerintah masih cenderung top down, bukan buttom up, sehingga tampak jelas adanya kesenjangan sosial. Dari permasalahan ini maka muncul rumusan masalah yaitu bagaimana pola interaksi sosial antara keluarga miskin dan pelaksana program dalam penanggulangan kemiskinan (studi pada penanggulangan kemiskinan melalui program PNPM di Desa Mojosari Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang). Dari kajian yang ditelaah, interaksi yang dilakukan pada pelaksanaan program PNPM Desa Sukorejo masih bersifat informatif dan belum terlaksana secara efektif.Keikutsertaan dan keaktifan dalam kegiatan komunikasi pelaksanaan program PNPM masih rendah, sehingga mengakibatkan pola komunikasi penerapan program PNPM Mandiri belum memeberi peluang akses informasi dan komunikasi yang lebih besar bagi setiap elemen masyarakat. Agar pola komunikasi program PNPM terlaksana secara efektif, sebaiknya lebih difokuskan pada sumber daya lokal atau kemampuan lokal seperti diadakannya kegiatan agama atau kegiatan RT/RW. Sedangkan dalam kegiatan komunikasi/ penyuluhan pengentasan kemiskinan hendaknya memberikan peran besar detail sisi manfaatnya, mengutamakan umpan balik dari kelompok sasaran dengan teknik komunikasi dialogis, dan mengutamakan system permusyawaratan dalam mengambil kebijakan/ keputusan.