PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA YANG ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA SKIZOFRENIA DI TANA TORAJA
Main Author: | MARIALISASI, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30495/1/jiptummpp-gdl-marialisas-30719-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30495/2/jiptummpp-gdl-marialisas-30719-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30495/ |
Daftar Isi:
- Psikoedukasi diberikan kepada keluarga yang hidup bersama dengan penderita skizofrenia untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita skizofrenia. Psikoedukasi diberikan dengan cara memberikan materi mengenai skizofrenia yang disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi dengan keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kasus tunggal. Tujuan digunakannya studi kasus adalah yang pertama studi kasus dapat menggali banyak hal mengenai bentuk dan perkembangan seseorang. Penelitian ini dilakukan pada tiga keluarga yang hidup bersama dengan anggota keluarganya yang menderita skizofrenia. Ketiga keluarga memiliki tingkat pendidikan yang berbeda satu dengan lainnya. Ketiga keluarga diberikan pre tes dan post tes yang sama. Pre tes dan post tes diberikan berupa wawancara dengan pedoman yang bertujuan untuk melihat perubahan pemahaman keluarga sebelum dan sesudah diberikan materi tentang skizofrenia. Teknik yang digunakan dalam pemberian materi adalah dengan metode ceramah, diskusi dan modeling. Modeling dilakukan oleh seorang penderita skizofrenia yang sudah berhasil ditangani dengan baik oleh keluarganya memberikan kesaksian serta gambaran cara penanganan yang diberikan keluarga kepada dirinya sehingga ia dapat beraktifitas dengan normal, bekerja serta dapat diterima di masyarakat lewat adanya dukungan serta penerimaan dari keluarga. Penelitian ini memiliki hasil yang beragam. Keluarga-keluarga yang diberikan informasi tentang skizofrenia mengalami perubahan dalam pemahamannya tentang skizofrenia. Namun pemahaman yang diperoleh oleh satu keluarga berbeda dengan keluarga yang lainnya. Keluarga yang tingkat pendidikannya lebih tinggi lebih dapat mencerna informasi lebih baik daripada yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga menyadari bahwa dukungan keluarga bagi masa depan penderita sangat dibutuhkan. Keluarga dapat menaruh pengharapan pada penderita jika keluarga mau bekerja sama dalam menangani penderita dengan baik.