KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN (Studi pada Deputi Pelayanan Dan Pengaduan Masyarakat PLN Kota Ambon)

Main Author: Juniarty, Fitria
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30329/1/jiptummb--fitriajuni-27265-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30329/2/jiptummb--fitriajuni-27265-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30329/
Daftar Isi:
  • Krisis Listrik di kota Ambon cukup mengguncang perekonomian di Ambon. Baik di keluarga sampai industri-industri yang menggunakan jasa PLN. Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat krisis listrik ini. PLN memberikan jadwal pemadaman bergilir. Bahkan jadwal pemadaman tersebut dimuat di surat kabar sehingga masyarakat bisa melihat kapan listrik di lingkungannya akan padam atau menyala. Sikap masyarakat, rata-rata menyalahkan PLN atas masalah ini. Memang PLN harus bertanggung jawab atas masalah ini. Adanya permasalahan yang berkaitan dengan krisis listrik membuat masyarakat Ambon kurang percaya kepada PLN, dikarenakan pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan masyarakat Ambon. Rumusan dan tujuan dari masalah penelitian ini adalah bagaimana keterlibatan humas dalam program pencitraan. Dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meode penelitian kualitatif yang berfungsi untuk mengetahui secara mendalam keterlibatan humas PLN kota Ambon dalam program pencitraan. Selain itu teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori manajemen krisis, yang mana krisis tidak bergerak spontankarena selalu diawali dengan gejala yang kadang tidak terlihat atau terdeteksi oleh perusahaan. Ada empat tahap proses munculnya krisis yaitu tahap “crisis build up” krisis membangun, “crisis breakout” krisis pelarian, “abatement” transisi, “crisis resolution stage” penyelesaian akhir. Dari hasil penelitian ini diketahui keterlibatan humas PLN Kota Ambon dalam program pencitraan adalah membangun brand image kembali dengan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat seperti mengeluarkan beasiswa bantuan peralatan sekolah kepada masyarakat, pengobatan cuma-cuma, donor darah, serta mengadakan senam masal bersama masyarakat dari berbagai kalangan. Adapun upaya yang dilakukan diantaranya memperbaiki system distribusi listrik, penghematan dalam menggunakan BBM, internalisasi hidup hemat kepada khalayak baik dari mulai level rumah sampai perusahaan besar, dan perapihan internal pengurus PLN. Deputi pelayanan dan pangaduan masyarakat PLN Maluku dan Maluku Utara dalam mebangun image yang baik antara perusahaan dengan pihak pelanggan listrik, dalam hal ini Deputi pelayanan dan pengaduan masyarakat berfungsi sebagai communication fasilitator yaitu sebagai media untuk membantu pihak manajemen untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya (public internal) dari organisasi yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya. Media yang digunakan antara lain televisi, radio, koran, selebaran (pamflet, brosur) dan media internet. Bentuk kegiatan serta usaha-usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan harmonis antara PT. PLN (Persero) wilayah Maluku dan Maluku Utara dan pelanggan listrik adalah pihak deputi pelayanan dan pengaduan masyarakat bisa setiap saat mengadakan inspeksi mendadak dengan meninjau langsung ke lapangan.