HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA REMAJA

Main Author: PUTRI, HARLETA ROHMATIKA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30207/1/jiptummpp-gdl-harletaroh-29332-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30207/2/jiptummpp-gdl-harletaroh-29332-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30207/
Daftar Isi:
  • Di bawah bimbingan (1) Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si (2) Ari Firmanto, S.Psi ________________________________________ Menurut UU RI No. 20/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis dari pendidikan menengah salah satunya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan mengutamakan kemampuan kejuruan yang sudah siswa pilih. Remaja dapat dikatakan sebagai kelompok dari generasi muda yang sedang belajar di suatu lembaga pendidikan. Khususnya peserta didik yang bersekolah di SMK harus lebih kreatif karena SMK diharapkan setelah lulus akan siap bekerja. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki, sehingga akan menghasilkan kepribadian, kecerdasan dan ketrampilan untuk diri sendiri dan masyarakat. Self regulated learning adalah sebuah konsep mengenai bagaimana seseorang peserta didik menjadi pengatur bagi belajarnya sendiri. Self regulated learning dapat berlangsung apabila siswa–siswi dapat mengaktifkan pikirannya dan tindakannya yang mengarahkan ke tujuannya. Faktor yang mempengaruhi self regulated learning salah satunya adalah self efficacy. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa–siswi kelas satu. Subjek penelitian berjumlah 60 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert. Teknik analisa data menggunakan korelasi product moment. Proses pengambilan sampel dengan simple random sampling. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,574 dan (p) = 0,000 hal ini menandakan adanya hubungan yang positif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan self regulated learning pada remaja. Hal ini berarti apabila self efficacy tinggi maka self regulated learning tinggi, dan sebaliknya apabila self efficacy rendah maka self regulated learning rendah. Nilai koefisien determinan (RÂ2) = 0,329, yang bermakna bahwa variabel self efficacy mampu menjelaskan variabel self regulated learning pada remaja sebesar 32,9 %, sisanya sebesar 67,1 % dipengaruhi oleh variabel lain.