PERILAKU KONSUMTIF DITINJAU DARI BIG FIVE PERSONALITY PADA REMAJA
Main Author: | YUNNITA, ANNISA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30158/1/jiptummpp-gdl-annisayunn-29655-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30158/2/jiptummpp-gdl-annisayunn-29655-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30158/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing : (1) Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si, (2) Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. Perilaku konsumtif ialah perilaku membeli yang tidak didasari pada faktor kebutuhan. Big five personality ialah salah satu tipe kepribadian yang mempengaruhi terjadinya perilaku konsumtif, dimana kepribadian merupakan salah satu faktor internal yang membentuk perilaku konsumtif. Big five personality memiliki lima dimensi yakni, openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Kelima dimensi big five tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku konsumtif jika ditinjau dari big five personality pada remaja. Penelitian ini menggunakan teknik non experimental design dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah remaja siswa siswi SMK Negeri 2 Malang, sedangkan sampel menggunakan teknik sampel insidental. Data diungkap menggunakan skala big five inventory dan skala perilaku konsumtif. Teknik analisa data yang digunakan adalah menggunakan T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan perilaku konsumtif yang signifikan antara opennes to experience yang tinggi perilaku konsumtifnya lebih tinggi dengan mean (68.64), sedangkan yang rendah perilaku konsumtifnya rendah dengan mean (66.30). Conscientiousness memiliki perbedaan perilaku konsumtif yang sangat signifikan dengan hasil, conscientiousness yang berkategori tinggi perilaku konsumtifnya rendah dengan mean (65.46), sedangkan yang rendah perilaku konsumtifnya tinggi dengan mean (69.18). Perbedaan perilaku konsumtif yang sangat signifikan antara extraversion yang tinggi perilaku konsumtifnya tinggi dengan mean (69.36), sedangkan yang rendah perilaku konsumtifnya lebih rendah dengan mean (65.99). Agreeableness memiliki perbedaan perilaku konsumtif yang sangat signifikan, dimana agreeableness yang tinggi perilaku konsumtifnya tinggi dengan mean (68.74), dan yang rendah perilaku konsumtifnya lebih rendah dengan mean (65.49). Sedangkan perbedaan perilaku konsumtif yang signifikan antara neuroticism yang tinggi perilaku konsumtifnya akan tinggi dengan mean (68.84), sedangkan neuroticism yang rendah perilaku konsumtifnya akan rendah dengan mean (66.39). Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis dapat diterima.