PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA YANG MELAJANG

Main Author: Salsabilla, Myrza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30128/1/jiptummpp-gdl-myrzasalsa-29778-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30128/2/jiptummpp-gdl-myrzasalsa-29778-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30128/
Daftar Isi:
  • Pembimbing : (1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. (2) Zainul Anwar S.Psi M.Psi Wanita yang sudah menikah dengan wanita yang melajang mungkin akan berbeda psychological well being-nya. Pria yang membujang tidak mengalami masalah seperti yang dihadapi oleh wanita yang tidak menikah, karena mereka tahu bahwa pria dapat saja menikah kapan ia mau. Biasanya dalam situasi seperti ini, pria lebih mudah menyesuaikan diri daripada wanita. Pria lajang mempunyai banyak kebutuhan sosial dan sedikit waktu untuk menyendiri. Selanjutnya, jika ia membujang bukan karena tanggung jawab keluarga, biasanya ia mempunyai cukup uang untuk memperoleh pola hidup yang ia sukai. Psychological well being sebagai sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat menciptakan dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well being pada wanita yang melajang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan 2 subyek wanita yang melajang dan belum menikah usia 43 dan 46 tahun serta pendidikan SD dan SMP. Metode pengumpulan data wawancara. Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif, kemudian uji keabsahan datanya menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber saudara atau tetangga subyek. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran psychological well being pada wanita yang melajang yakni di setiap dimensinya berbeda-beda diantara kedua subyek AN dan FT. Adapun gambaran psychological well being subyek AN yang dimunculkan pada dimensi penerimaan diri, otonomi, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Sedangkan gambaran psychological well being pada subyek FT dimunculkan pada dimensi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi.