PERBEDAAN KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA YANG TINGGAL DI PERMUKIMAN KUMUH DAN DI RUMAH SUSUN

Main Author: Maghfiroh, Anisatul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30122/1/jiptummpp-gdl-anisatulma-29844-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30122/2/jiptummpp-gdl-anisatulma-29844-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30122/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Hudaniah, M.Si.,Psi. (2) Yuni Nurhamida, M.Si.,Psi. Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan pada kemampuan diri serta merasa puas dengan dirinya sendiri, sehingga dapat melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memenuhi tujuan-tujuan dalam hidupnya. Kondisi lingkungan tempat tinggal akan dipersepsi oleh individu, persepsi lingkungan yang positif dapat menghasilkan kepercayaan diri yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Permukiman kumuh dan rumah susun sederhana adalah contoh tempat tinggal yang seringkali dihuni oleh masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah. Perbedaan mendasar antara permukiman kumuh dan rumah susun adalah status dan kondisi bangunan keduanya. Rumah susun merupakan bangunan permanen yang berdiri di atas status yang jelas, sedangkan permukiman kumuh seringkali dibangun di atas tanah yang tidak jelas kepemilikannya, kondisi bangunan rumahnya pun seringkali termasuk bangunan semi permanen dan tidak memenuhi standar rumah sehat. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Dalam tahapan ini, tingkat kepercayaan diri mereka akan berpengaruh terhadap proses perkembangan mereka ke tahap selanjutnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memfokuskan penelitian tentang perbedaan kepercayaan diri pada remaja yang tinggal di permukiman kumuh dan di rumah susun. Penelitian ini berjenis kuantitatif. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik accidental sampling, dengan subyek sebanyak 80 orang terdiri dari 40 remaja dari permukiman kumuh dan 40 remaja dari rumah susun yang secara kebetulan ditemui di lingkungan tersebut dan memenuhi syarat sesuai dengan variabel penelitian. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket skala kepercayaan diri yang telah disusun sebelumnya, kepada subjek di permukiman kumuh dan di rumah susun. Setelah angket dikembalikan, jawaban para subjek kemudian dirubah dalam bentuk t-score, untuk kemudian dianalisis menggunakan t-test untuk mengetahui adanya perbedaan antara hasil angket dari subjek di permukiman kumuh dan di rumah susun. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebesar 0,000 antara kepercayaan diri remaja yang tinggal di permukiman kumuh dan di rumah susun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan yang terdapat di antara keduanya tidak terlalu besar. Dengan mean kelompok permukiman kumuh sebesar 99,45 dan mean kelompok rumah susun sebesar 100,03. Selisih hasil tersebut menunjukkan bahwa perbedaan kondisi lingkungan di antara keduanya tidak menyebabkan perbedaan kepercayaan diri yang besar kepada remaja yang tinggal di kedua lingkungan tersebut. Remaja di rumah susun lebih bisa mempersepsi lingkungan tempat tinggalnya secara positif, sehingga bisa meminimalisir stress terhadap lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap munculnya perasaan inferior atau rendah diri pada individu.