Perkembangan Emosi dan Sosial Anak Fase Akhir dari Pasangan yang Menikah Muda (Studi kasus di Desa Sumberejo-Ambulu-Jember)

Main Author: Ariyono, Rista Maulida
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30118/1/jiptummpp-gdl-ristamauli-29848-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30118/2/jiptummpp-gdl-ristamauli-29848-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30118/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Tri Dayakisni, M. Si. (2) Lindayani P, M. Si. Sejauh ini banyak permasalahan yang berkembang secara cepat seiring dengan pertumbuhan jaman, tak terkecuali dalam permasalahan rumah tangga, masa remaja adalah masa dimana mereka para remaja mulai menyadari tentang kepastian identitas dirinya sehingga pada remaja awal mereka mulai melakukan eksplorasi terhadap kepribadian dirinya, tak terkecuali pada pengambilan keputusan terhadap usia menikah mereka. Usia yang masih muda untuk menikah tentu belum memiliki kesiapan serta kematangan secara emosi, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi cara orang tua dalam menerapkan pola asuh terhadap anaknya. Pola asuh yang salah akan mengakibatkan terganggunya tahapan perkembangan anak, khusunya pada perkembangan emosi dan sosial anak. Sebab, perkembanagan emosi dan sosial anak merupakan bentuk refleksi dari penerapan pola asuh orang tua terhadap anak. Dengan demikian perkembangan emosi dan sosial sangatlah penting, sebab hal tersebut menjadi pondasi dasar dalam pembentukan karakter serta kepribadian anak. Berdasar permasalahan tersebut, penulis memfokuskan penelitian ini pada bentuk pola asuh anak fase akhir dari pasangan yang menikah muda dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah 5 anak. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang memakan waktu tidak kurang dari satu setengah bulan. Sedangkan tehnik keabsahan data, peneliti menggunakan metode triangulasi data dengan orang tua dan guru sebagai subyek pendukung. Berdasar dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa perkembangan emosi anak fase akhir dari pasangan yang menikah muda cenderung negatif, seperti halnya marah, jengkel, takut, dan malu. Pengalaman emosi yang dialami diekspresikan dengan membanting-banting buku, kabur dari rumah, dan menyendiri dikamar. Sedangakan perkembangan sosial anak fase akhir dari pasangan yang menikah muda menunjukkan tidak adanya hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya dan masyarakat di luar lingkungan keluarga dan cenderung terkucilkan oleh kelompok sosial. Sedangkan pola asuh yang diterapkan pada orang tua dari subyek adalah otoriter dan permisif. Hal tersebut di pengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah.