Tingkat Stress pada Ibu Pengasuhan Anak dengan Retardasi Mental (Studi Pada Ibu – ibu kandung Anak Retardasi Mental Malang)
Main Author: | Puspitasari, Widiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30112/1/jiptummpp-gdl-widianapus-31277-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30112/2/jiptummpp-gdl-widianapus-31277-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30112/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing : Tri Dayakisni, Dra. M.Si, Memiliki anak yang normal baik fisik maupun mental adalah harapan bagi semua orangtua, sehingga kecatatan fisik maupun mental dianggap sebagai sebuah kelemahan tersendiri, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan dikaruniai anak yang normal, dalam hal ini mengalami retardasi mental. Salah satu beban fisik penyebab stres pada orang tua dari anak retardasi mental berkaitan dengan ketidakmampuan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari membuat orang tua khususnya ibu harus selalu membantu dan mendampingi anaknya. Hal itu tentu saja menyebabkan kelelahan fisik. Sedangkan beban psikis yang dirasakan orang tua berkaitan dengan proses penerimaan mulai dari rasa kaget, kecewa, rasa bersalah atas kondisi anak, serta ada tidaknya dukungan dari keluarga. Ditambah lagi dengan beban sosial di mana respon yang negatif dari masyarakat membuat orang tua menjadi malu dan menarik diri dari kehidupan social. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Deskriptif dengan menggunakan T-Score untuk mengetahui tingkat stress ibu pada pengasuhan anak cacat (retardasi mental). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah ibu kandung yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) di kota Malang berjumlah 30orang. Hasil penelitian dari 30 subyek penelitian diperoleh 14 subjek (47%) mempunyai tingkat stress pada pengasuhan anak retardasi mental yang tinggi. Sedangkan 16 subjek (53%) penelitian memiliki skala tingkat stress pada pengasuhan anak retardasi mental yang rendah. Pada tingkat stress tertinggi pada pengasuhan anak retardasi mental adalah aspek The difficult child dengan nilai rata-rata 2, 52 yaitu anak mempunyai karakter yang mudah diasuh atau malah mempersulit pengasuhan. Rata-rata tingkat stress rendah pada pengasuhan anak retardasi mental adalah aspek The parent-child dysfunctional interaction dengan nilai rata-rata 2, 09 yaitu tidak berfungsinya interaksi dengan fokus penguatan antara anak dengan orangtua.