STRATEGI HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Pada Humas Pemkab Masohi)
Main Author: | Tehuayo, Lily Nurjana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30102/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-lilynurjan-24213-PENDAHUL-N.pdf http://eprints.umm.ac.id/30102/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-lilynurjan-24213-BAB%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/30102/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini didasari oleh Studi pada Humas PEMKAB Masohi. Divisi Humas PEMKAB Masohi ada sejak tahun 2006. Humas PEMKAB Masohi adalah divisi yang dibentuk untuk menjembatani komunikasi lembaga dengan publiknya, baik publik internal maupun eksternal untuk rnencapai mutual understanding (saling pengertian) dan meningkatkan citra positif. Humas berfungsi untuk menciptakan Brand Awarness bahwa PEMKAB Masohi memiliki akuntabilitas untuk mewujudkan Masyarakat Cerdas, Sehat, Sejahtera dan Produktif Berbasiskan Pemberdayaan. Hal ini dikarenakan Humas merupakan bagian dari suatu Organisasi sehingga fungsi Humas adalah untuk mencapai Tujuan Organisasi. Visi Lembaga kemudian diturunkan pada Visi Humas yaitu Mendorong terciptanya suatu hubungan komunikasi yang terkoordinasi menjadi lebih baik dengan pegawai internal dan masyarakat guna memperjelas kebijakan pemerintah daerah dalam bidang pemerintah, pembangunan, dan kemasyarakatan. Komunikasi yang dijalin dengan publik internal dilakukan dalam rangka menciptakan suasana kerja yang kondusif antara sesama rekan kerja, hubungan antara bawahan dengan atasan serta hubungan atasan dengan bawahan. Hal ini mendorong mereka untuk meningkatkatkan produktivitas kinerja, sehingga Visi Lembaga dapat tercapai. Selain itu, untuk meningkatkan Citra positif Lembaga, Humas PEMKAB Masohi memiliki fungsi untuk melakukan diseminasi informasi, kebijakan, program serta kegiatan-kegiatan lembaga pernerintahan kepada masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan Humas dibutuhkan Strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang efektif berdasar pada rumusan POAC, yaitu Perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan. Selain itu strategi komunikasi harus mempertimbangkan 5 unsur komunikasi sesuai dengan Model Komunikasi Laswell yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek yang diharapkan. Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PEMKAB Masohi pada tanggal 18 Maret sampai dengan 31 Maret 2011. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk medeskripsikan dan menganalisis bagaimana Strategi Humas Pemkab Masohi dalam meningkatkan Citra lembaganya Informan dalam Penelitian ini adalah Kabbag Humas, Kasubbag Publikasi dan Dokumentasi, Kasubbag Pers, Staf publikasi dan dokumentasi, dan Staf bagian Protokol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas PEMKAB Masohi telah melakukan Strategi Komunikasi berdasar pada rumusan POAC dan menggunakan Model Komunikasi Laswell. Berdasar pada data dan fakta yang telah ditemukan, diperoleh hasil bahwa Humas PEMKAB Masohi melakukan langkah awal strategi dengan menyusun perencanaan, diantaranya menetukan tujuan, publik, pesan, media, dan efek yang diharapkan. Selanjutnya, Pengorganisasian, yaitu melakukan pembagian tugas kerja. Kemudian Implementasi dilakukan dengan penyelanggaraan event, publikasi internal, dan lain. Tahap akhir adalah evaluasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor penghambat Pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana diantaranyaSumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan alokasi anggaran. Sedangkan faktor Pendukung adalah Sumber Daya Manusia, Aparatur Humas, tersedianya informasi di media cetak dan elektronik. Dalam merancang Strategi Komunikasi ke depan, Humas PEMKAB Masohi harus meningkatkan faktor pendukung dan memberikan perhatian lebih pada faktor penghambat. Humas PEMKAB Masohi dapat melakukan upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan Diklat dan Pelatihan, Pemkab Masohi harus memperhatikan kebutuhan divisi Humas, sehingga alokasi anggaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.