FAKTOR DOMINAN PEMICU STRES KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI (Studi Kasus pada Pabrik Rokok Tajimas Kediri)

Main Author: Febriani, Ika
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30050/1/jiptummpp-gdl-ikafebrian-28666-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30050/2/jiptummpp-gdl-ikafebrian-28666-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30050/
Daftar Isi:
  • Pembimbing : (1) Dyah Karmiyati. Dr. M.Si. (2) Tri Muji Ingarianti, M.Psi. Dewasa ini, perkembangan industri semakin pesat dan ketat sehingga persaingan pun memicu setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Namun tanpa disadari hal tersebut menjadi pemicu stres kerja bagi pekerjanya terutama pada karyawan bagian produksi. Tak terkecuali perusahaan rokok yang masih tergolong baru dalam mendirikan perusahaan dimana terus berlomba memasang target bersaing dengan perusahaan yang dulunya sudah ada. Stres kerja yang dialami oleh karyawan terutama pada bagian produksi tentu dipicu oleh berbagai macam faktor. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor dominan pemicu stres kerja pada karyawan bagian produksi Perusahaan Rokok Tajimas Kediri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. sedangkan subjek penelitian adalah karyawan tetap bagian produksi Pabrik Rokok Tajimas Kediri yang berjumlah 69 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik teknik sampel purposive dikarenakan pada sampel yang karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu berdasarkan ciri sifat populasinya. sedangkan teknik pengambilan data menggunakan skala Likert dan kuesioner, sehingga dari 69 subjek menjadi 30 subjek yang benar-benar mengalami stress kerja tinggi. Sedangkan analisa data pada penelitian ini menggunakan korelasi product moment dan analisis deskriptif menggunakan prosentase guna mengetahui faktor dominan yang menjadi pemicu stres kerja. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh kesimpulan bahwa faktor dominan pemicu stres kerja pada karyawan bagian produksi Perusahaan Rokok Tajimas adalah beban kerja dengan persentase 40% atau 12 orang dari 30 responden yang menjadi sampel. Lalu pada urutan kedua yang menjadi faktor pemicu stres kerja yaitu kekaburan pekerjaan dengan persentase 33.3% atau 10 orang dari 30 responden. Kemudian pada urutan ketiga, sebanyak 5 orang atau 16.7% menganggap faktor pemicu stres kerja yang dialaminya adalah aspek hubungan dengan orang lain. Urutan keempat yaitu faktor pengembangan karir dengan persentase 6.7% atau sebanyak 2 responden menganggap faktor tersebut yang menjadi pemicu stres kerjanya. Sedangkan pada urutan kelima, struktur dan iklim organisasi mempunyai persentase 3.3% atau hanya 1 responden yang merasa terhambat kinerjanya disebabkan oleh stres kerja