MENINGKATKAN KESIAPAN MEMBACA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH MELALUI BERMAIN AKTIF

Main Author: Kuswati, Dewi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/30036/1/jiptummpp-gdl-dewikuswat-28963-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30036/2/jiptummpp-gdl-dewikuswat-28963-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/30036/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si; (2) Ari Firmanto, S. Psi. Kemampuan dalam akademik khususnya membaca sangat diperlukan untuk perkembangan pengetahuan anak. Karena kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Jika anak pada usia permulaan tidak segera memiliki kesiapan dalam membaca, maka anak akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh sebab itu kesiapan membaca perlu ditekankan pada usia prasekolah. Kesiapan membaca sendiri adalah tahap perkembangan membaca yang dimulai sejak lahir hingga anak berusia 6 tahun ( kelas 1 SD ), dimana anak pada usia tersebut mempelajari tentang identifikasi huruf yakni anak menyebutkan dan mengidentifikasi nama dari simbol-simbol huruf. Hal ini senada dengan kurikulum Taman Kanak–Kanak 2011/2012 yang menyatakan bahwa siswa TK kelas A & B akan mempelajari tentang pengenalan simbol. Dalam upaya meningkatkan kesiapan membaca, peneliti menggunakan bermain aktif sebagai media pembelajaran karena dengan menggunakan bermain aktif anak akan belajar tanpa rasa tertekan dan sekaligus anak memenuhi masa perkembangannya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kasus tunggal. Subyek adalah anak usia prasekolah. Subyek berusia 4, 5 tahun dan tercatat sebagai siswa Taman Kanak-Kanak kelas A. Menurut keterangan dari ibu subyek, subyek mengalami kesulitan dalam mengeja sebuah kata. Hal ini lebih disebabkan subyek belum sepenuhnya dapat mengidentifikasi huruf sehingga menyebabkan subyek mengalami kesulitan dalam merangkai huruf menjadi kata. Dalam penelitian ini metode pengumpul data menggunakan tes, interview, dan observasi. Sedangkan perlakuan berupa bermain aktif. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan kesiapan membaca pada anak usia prasekolah. Peningkatan kesiapan membaca pada subyek terjadi karena subyek melakukan bermain aktif, yang mana permainan ini melibatkan secara langsung motorik dan kognitif subyek sehingga membuat subyek lebih bisa memahami apa yang dilakukan. Sehingga kesiapan membaca anak dapat mengalami peningkatan. Peningkatan kesiapan membaca dapat dilihat dari skor pretest yaitu 16 poin yakni huruf z, c, d, n, g, b, e, r, a, p, h, t, i, k, u, s, skor posttest 24 poin, subyek mengalami peningkatan sebanyak 8 poin yakni huruf y, x, f, q, o, j, m, l dan skor follow up 24 poin yakni huruf y, x, f, q, o, j, m, l.