HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN
Main Author: | Atmarini, Anggika Mayangsari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30029/1/jiptummpp-gdl-anggikamay-29003-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30029/2/jiptummpp-gdl-anggikamay-29003-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30029/ |
Daftar Isi:
- bimbingan : (1) YudiSuharsono, S.Psi, M.si (2) Ari Firmanto, S.Psi Pensiun merupakan akhir seseorang untuk melakukan pekerjaannya. Seharusnya pensiun dapat membuat orang senang karena bisa menikmati hari tuanya. Tetapi pada kenyataannya banyak orang yang bingung bahkan cemas ketika akan menghadapi pensiun. Ditinjau dari sisi psikologis, kecemasan menghadapi pensiun menyebabkan seseorang akan berpikir mengenai keyakinan dirinya. Sebagian orang merasa tidak yakin menghadapi pensiun karena mereka akan bingung menghadapi pensiun dan tidak tahu akan berbuat apa setelah pensiun. Salah satu faktor yang penting dalam menghadapi masa pensiun adalah keyakinan individu pada dirinya apakah ia memiliki kontrol terhadap hidupnya. Ini biasa disebut dengan self efficacy. Kemampuan dalam menghadapi situasi akan berpengaruh terhadap besarnya tekanan dan kecemasan yang dialami seseorang pada situasi yang mengancam. Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki individu, maka akan semakin percaya bahwa dirinya mampu mengatasi situasi yang mengancam sehingga tidak merasa cemas dan tidak merasa terganggu oleh situasi yang menurutnya mengancam dalam proses menghadapi pensiun. Begitu sebaliknya, jika individu tidak yakin dapat mengatasi situasi yang menurutnya mengancam serta tidak yakin dengan kemampuannya sendiri maka mengalami kecemasan tinggi dalam menghadapi pensiun. Penelitan ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun. Sampel penelitian ini adalah 80 orang pegawai negeri sipil yang akan menghadapi pensiun. Penelitian ini menggunakan dua buah skala ukur, yaitu skala self efficacy dan skala kecemasan menghadapi pensiun yang masing-masing terdiri dari 40 item. Analisa penelitian menggunakan korelasi product moment pearson yang dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara self efficacy dengan kecemasan menghadapi pensiun dengan nilai r = -0,604, (p) = 0,00. Artinya semakin tinggi self efficacy maka akan semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi pensiun, dan sebaliknya, semakin rendah self efficacy maka tingkat kecemasan menghadapi pensiun semakin tinggi. Hasil penelitian juga di dapatkan nilai koefisien (R2) = 0,364, yang berarti variabel self efficacy mampu memberikan sumbangan kepada variabel kecemasan menghadapi pensiun sebesar 36,4%, dan sisanya 63,6% dipengaruhi oleh variabel lain