PROFIL KELUARGA REMAJA PUTRI YANG PERNAH HAMIL DI LUAR NIKAH
Main Author: | Cristy, Dwi Orbeta Nila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30016/1/jiptummb--dwiorbetan-27761-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/30016/2/jiptummb--dwiorbetan-27761-1-cover.pdf http://eprints.umm.ac.id/30016/ |
Daftar Isi:
- Fenomena kehamilan remaja putri diluar nikah dari tahun ke tahun semakin meningkat, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja antara lain faktor keluarga terutama pengasuhan orang tua. Hal ini dikarenakan keluarga memegang peran yang penting terhadap perkembangan dan perilaku remaja baik secara fisik maupun psikologis, serta keluarga merupakan media awal bagian remaja khususnya untuk mempelajari pemahaman norma sosial dan budaya sekitar. Seperti yang kita ketahui bahwa fase remaja adalah fase dimana individu ingin dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profil keluarga remaja putri yang pernah hamil diluar nikah yang dilihat dari segi pola pengasuhan orang tua dan pola interaksi yang diterapkan dalam keluarga. Subjek penelitian ini adalah tiga remaja putri yang berusia 17 hingga 21 tahun yang tinggal bersama kedua orang tua dan saudara kandung yang pernah hamil diluar nikah. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif, dengan menggunakan tekhnik wawancara semi strukutur. Analisa dilakukan dengan deskriptif kualitatif, sedangkan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi dengan sumber. Hasil penelitian profil keluarga remaja putri yang pernah hamil diluar nikah, menunjukkan bahwa pola asuh keluarga yang diterapkan mengarah pada pola asuh yang terlalu membebaskan peraturan dalam keluarga dan konsistensi yang tinggi terhadap peraturan dalam keluarga, peran orang tua terutama ayah kurang optimal dan kurang peduli pada kehidupan sosial anak, kurangnya penanaman nilai-nilai agama, kurang mampu membekali anak secara moralitas, ibu yang lebih berperan dalam usaha memenuhi kebutuhan anak, sehingga kebutuhan psikologis anak kurang terpenuhi dengan baik. Sedangkan pola interaksi antar anggota keluarga adalahkurangnya kontrol dari orang tua pada kehidupan anak, kurangnya fungsi dari keluarga, anak lebih dekat dengan ibu karena merasa bahwa ibu dapat memahami kebutuhan psikologis anak, dan tidak adanya identifikasi anak dari orang tua. Selain itu, kebersamaan yang kurang terjalin antar anggota keluarga dan lemahnya peran ayah menyebabkan anak kurang memiliki nilai-nilai moral dalam kehidupannya sehingga anak cenderung mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif sehingga terperangkap dalam masalah kehamilan di usia muda.