PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI PENSIUNAN PEGAWAI YANG MENDAPATKAN PELATIHAN PERSIAPAN PENSIUN DAN TIDAK MENDAPATKAN PELATIHAN PERSIAPAN PENSIUN
Main Author: | Pristiana, Shinta Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/30005/1/jiptummb--shintadewi-27820-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/30005/2/jiptummb--shintadewi-27820-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/30005/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing (1). Yudi Suharsono, M.Si (2). Diana Savitri H,M.Psi. Pensiun merupakan pengunduran diri individu dari aktivitas dan pekerjaan sehari-hari yang selama ini menjadi sumber kehidupannya. Individu berbeda dalam menghadapi pensiun, ada yang menyesuaikan diri dengan baik, ada yang tidak. Penyesuaian diri lebih ditekankan pada bagaimana individu itu sendiri yang memandang dirinya mampu menyesuaikan diri atau tidak. Maka seseorang yang tidak siap memasuki masa pensiun akan berubah menjadi sensitif, merasa tidak dihormati dan dihargai lagi. Salah satu kewajiban perusahaan adalah perlu ikut memikirkan masa depan karyawan yang akan memasuki masa yaitu diberikannya pelatihan persiapan pensiun, yang diberikan 1 sampai 2 tahun sebelum pensiun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan penyesuaian diri pensiun pegawai yang mendapatkan pelatihan persiapan pensiun dan tidak mendapatkan pelatihan persiapan pensiun. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pensiunan pegawai yang dibedakan menjadi pensiunan pegawai yang mendapatkan pelatihan persiapan pensiun dan tidak mendapatkan pelatihan persiapan pensiun. Sedangkan sampel penelitian ini diambil dengan metode acidental sampling, dengan jumlah 50 orang, yang terdiri atas 25 orang pensiunan pegawai yang mendapat pelatihan persiapan pensiun dan 25 orang pensiunan pegawai yang tidak mendapat pelatihan persiapan pensiun. Instrumen penelitian menggunakan skala dan analisa yang digunakan adalah t-test dengan batas kesalahan 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan penyesuaian diri yang sangat signifikan pada pensiunan pegawai yang mendapatkan pelatihan persiapan pensiun dan tidak mendapatkan pelatihan persiapan pensiun. Hal ini dibuktikan dari hasil analisa t-test yang menunjukkan signifikansi (p) sebesar 0,010 sama dengan batas kesalahan (α) 0,01. Adapun bentuk perbedaannya adalah pensiunan pegawai yang mendapatkan pelatihan persiapan pensiun memiliki skor penyesuaian diri yang lebih tinggi daripada pensiunan pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan persiapan pensiun. Hal ini dibuktikan dari skor rata-rata penyesuaian diri pensiunan pegawai yang mendapatkan pelatihan persiapan pensiun sebesar 171,88, sedangkan pensiunan pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan persiapan pensiun memiliki skor rata-rata sebesar 154,04.