SELF EFFICACY PADA PENGUSAHA KERAJINAN TAS DI KAWASAN TANGGULANGIN

Main Author: KARLINAH,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29979/1/jiptummb--karlinah06-28283-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29979/2/jiptummb--karlinah06-28283-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29979/
Daftar Isi:
  • Pembimbing (1) Drs. Tulus Winarsunu, M.Si (2) M .Shohib, S.Psi, M.Si Tanggulangin merupakan salah satu kawasan industri yang cukup berpotensi, yang selama lima tahun terakhir menjadi terpuruk karena dampak semburan lumpur Lapindo yang tidak kunjung usai. Begitu pula yang dirasakan oleh para pengusaha kerajinan yang berada di bawah naungan koperasi Intako (Industri Tas dan Koper) di Tanggulangin. Industri tas dan koper Tanggulangin sesungguhnya merupakan salah satu ikon wisata Sidoarjo. Sebagian orang menganggap industri yang terletak di Tanggulangin ini sudah tenggelam. Setelah terjadi luapan lumpur lapindo hampir 70 persen perajin di Tanggulangin sudah gulung tikar. Kendala dalam proses pemasaran produk menjadi hal yang tak terelakkan lagi. Terutama bagi para pengusaha kerajinan tas yang mendominasi sektor usaha di kawasan Tanggulangin. Selain dikarenakan proses produksi yang rumit, jumlah output atau hasil produksi yang terus menumpuk dan terakumulasi dari waktu ke waktu sebagai akibat sepinya pembeli dan kendala dalam proses promosi dan pemasaran menjadi permasalahan di tengah tuntutan untuk memproduksi tas dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan koperasi tempat mereka bernaung. Namun yang menarik, dari sekian banyak pengusaha tas yang gulung tikar, masih ada sejumlah pengusaha yang masih mampu bertahan hingga saat ini. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan riset mengenai gambaran self efficacy terhadap para pengusaha yang hingga kini masih mampu mempertahankan eksistensi usaha mereka di tengah situasi dan kondisi yang semakin tidak kondusif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, subyek penelitian berjumlah 60 orang pengusaha kerajinan tas yang bernaung di bawah koperasi Intako. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah metode skala. T-score sebagai metode analisa data. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran self efficacy pada para pengusaha kerajinan tas di kawasan Tanggulangin Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa dari para pengusaha kerajinan tas yang masih berhasil mempertahankan eksistensi usahanya, sebanyak 32 orang memiliki tingkat self efficacy yang tergolong tinggi, dengan nilai prosentase sebesar 53,3%. Dimana mayoritas subjek, memiliki self efficacy yang tergolong tinggi pada aspek kepercayaan diri pada situasi yang tidak menentu, yang mengandung kekaburan, dan penuh tekanan (56,7%), serta keyakinan akan kemampuan mencapai target yang ditetapkan (58,3%). Sementara pada aspek, keyakinan akan kemampuan dalam mengatasi masalah atau tantangan yang muncul tinggi rendahnya self efficacy yang dimiliki subjek memiliki perbandingan yang sama (50%). Sedangkan mayoritas subjek cenderung memiliki self efficacy yang rendah pada aspek keyakinan akan kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif, dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil (46,7%).