PERBEDAAN GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DITINJAU DARI PERSEPSI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER ATASAN
Main Author: | Nisrina, Dina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29928/1/jiptummpp-gdl-dinanisrin-30074-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/29928/2/jiptummpp-gdl-dinanisrin-30074-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29928/ |
Daftar Isi:
- Pembimbing : (1) Hudaniah M.Si (2) Tri Muji Ingarianti S.Psi M.Psi Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan gaya pengambilan keputusan ditinjau dari persepsi tentang gaya kepemimpinan otoriter atasan. Persepsi tentang gaya kepemimpinan otoriter atasannya adalah penafsiran atau penilaian bawahan terhadap kekuasaan mutlak atasannya, pembagian wewenang serta hubungan atasan bawahan. Gaya pengambilan keputusan adalah suatu cara yang digunakan manajer tengah dalam proses menemukan solusi terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi dan harus segera ditemukan penyelesaiannya. Dimana gaya pengambilan keputusan dibedakan menjadi empat, yaitu direktif, analitik, konseptual dan perilaku. Hipotesa yang diajukan adalah adanya perbedaan gaya pengambilan keputusan ditinjau dari persepsi tentang gaya kepemimpinan otoriter atasan. Subjek penelitian adalah manajer tengah PT Enseval Putera Megatrading cabang Banjarmasin kota Banjarmasin sebanyak 40 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala (1) Gaya pengambilan keputusan (2) persepsi tentang gaya kepemimpinan otoriter atasan. Uji validitas item menggunakan produk moment. Teknik analisa data yang digunakan adalah mann whitney. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan pada gaya pengambilan keputusan pemimpin tengah antara manajer tengah yang memiliki persepsi negative dan positif terhadap gaya kepemimpinan otoriter atasan. Dimana pada manajer tengah yang memiliki persepsi positif tentang gaya kepemimpinan otoriter atasan cenderung menggunakan gaya direktif dan analitik dalam pengambilan keputusan sednagkan manajer tengah dengan persepsi negatif cenderung menggunakan gaya perilaku dalam mengambil keputusan.