PENGARUH TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING THERAPY) TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI SERANGAN & SKALA NYERI PADA PENDERITA MIGRAIN DI KLINIK BEKAM JETIS MALANG
Main Author: | ASTUTI, DESI DWI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29878/1/jiptummpp-gdl-desidwiast-30705-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29878/2/jiptummpp-gdl-desidwiast-30705-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/29878/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang : Migrain merupakan suatu kondisi kronik dengan serangan yang bersifat episodic yang memiliki efek jangka panjang dapat berpengaruh pada prestasi, kesuksesan kerja, produktifitas, kesehatan mental, hubungan keluarga dan sosial. Banyak masyarakat yang menderita migrain menggunakan terapi bekam. Teknik pengobatan terapi bekam basah (Wet Cupping Therapy) adalah suatu proses membuang darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi bekam basah terhadap penurunan frekuensi serangan dan skala nyeri pada penderita migrain. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest design yang meneliti hubungan antara variabel sebelum dan sesudah terapi bekam. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli - september 2012 di Klinik Bekam Jetis malang. Populasi adalah semua pasien dengan migrain di Klinik Bekam Jetis malang. Jumlah sampel sebanyak 23 responden, diambil dengan metode non probability sampling dengan tehnik purposive sampling. Variabel bebas adalah terapi bekam basah. Variabel terikat adalah frekuensi serangan dan skala nyeri. Data dikumpulkan menggunakan alat ukur kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji-T dependen dengan tingkat signifikansi α <0,05. Hasil : Hasil Analisis statistik dependen dengan menggunakan Uji-T berpasangan didapatkan 23 respoden dengan rata-rata serangan 13 kali sebulan dan sesudah terapi adalah 3,304 kali. Pada pengukuran skala nyeri sebelum terapi bekam adalah 7,260 artinya rata-rata responden mengalami nyeri kepala skala berat dan sesudah terapi adalah 2,087 artinya rata-rata responden mengalami penurunan nyeri kepala sampai skala ringan. Pada uji hipotesis dengan menggunakan Uji-T dependen didapatkan thitung frekuensi serangan lebih besar dari ttabel (7,118 > 2,074) dan nilai signifikansi kurang dari alpha (0,000 < 0,050), begitu pula thitung pada skala nyeri lebih besar dari ttabel (17,750 > 2,074) dan nilai signifikansi kurang dari alpha (0,000 < 0,050). Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada perbedaan hasil antara variabel sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan dengan menggunakan terapi bekam basah. Kesimpulan : Terapi bekam basah berpengaruh terhadap penurunan frekuensi serangan dan skala nyeri pada penderita migrain di klinik Bekam Jetis Malang. Rerata penurunan nyeri sebesar 9,965 kali serangan dalam kurun waktu 1 bulan dan rerata penurunan skala nyeri sebesar 5,434 yang artinya rata-rata pasien mengalami penurunan skala nyeri yang sangat drastis .