BENTUK NASIONALISME DALAM FILM (Analisis Isi terhadap Film "Merah Putih")
Main Author: | Setyarakhman, Irvan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29620/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-irvansetya-22069-Pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29620/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-irvansetya-22069-Bab%2BI.pdf http://eprints.umm.ac.id/29620/ |
Daftar Isi:
- Selama ini tema nasionalisme cukup jarang diangkat dalam perfilman nasional. Oleh karena itu, film Merah Putih merupakan suatu fenomena yang menarik, apalagi ia melibatkan banyak sineas Hollywood untuk memberikan hasil maksimal dalam film tersebut. Penulis tertarik untuk membahas bentuk nasionalisme dalam film Merah Putih dengan menggunakan pendekatan analisis isi. Rumusan masalah yang dibahas oleh penulis adalah (1) Bentuk nasionalisme apa sajakah yang dimunculkan dalam film "Merah Putih"?; (2) Berapa besarkah frekuensi dan durasi kemunculan bentuk nasionalisme dalam Film "Merah Putih" karya Yadi Sugandi? Dari sini dapat diketahui bahwa penulis bertujuan untuk membahas Bentuk nasionalisme yang dimunculkan dalam film "Merah Putih" serta besar frekuensi dan durasi kemunculan bentuk nasionalisme dalam Film "Merah Putih" karya Yadi Sugandi. Film merupakan media komunikasi yang terbentuk dari kombinasi antara penyampaian pesan melalui gambar bergerak yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi kamera, pencahayaan, warna dan suara. Yang dimaksud Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Untuk mengungkap bentuk nasionalisme dalam media komunikasi film, penulis menggunakan analisis isi, dimana analisis isi adalah setiap prosedur sistematis yang dirancang untuk mengkaji isi informasi terekam. Peneliti menggunakan metode penelitian analisis isi dengan tipe penelitian deskriptif. Ruang lingkup penelitian penulis adalah scene dalam film "Merah Putih". Unit analisis adalah berupa akting yang mengandung unsur kategori baik berupa verbal maupun non verbal. Sedangkan satuan ukur penulis adalah frekuensi kemunculan kategori berdasarkan hitungan detik dari bentuk nasionalisme sesuai dengan kategorisasi yang ditetapkan penulis. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kategori yang muncul sebagai bentuk nasionalisme dalam film ini dari enam kategori hanya lima kategori yang muncul, yaitu kategori nasionalisme kewarganegaraan, kategori nasionalisme etnis, kategori nasionalisme romantik, kategori nasionalisme kenegaraan dan kategori nasionalisme agama. Kategori yang tidak muncul dalam film ini adalah kategori nasionalisme budaya. Kategori nasionalisme kewarganegaraan muncul dengan durasi 70 detik. Kategorisasi nasionalisme etnis muncul dengan durasi 40 detik. Kategorisasi nasionalisme romantik muncul dengan durasi 45 detik. Kategorisasi nasionalisme budaya tidak muncul. Kategorisasi nasionalisme kenegaraan muncul dengan durasi 90 detik. Kategorisasi nasionalisme agama muncul dengan durasi 75 detik. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa durasi kemunculan bentuk nasionalisme dalam film ini cukup kecil. Dari hasil penelitian tampak bahwa bentuk nasionalisme dengan kategori nasionalisme negara muncul dalam durasi 90 detik, maka dapat dikatakan bahwa film "Merah Putih" lebih dominan menampilkan bentuk nasionalisme negara.