Rasisme dalam Film Produksi Amerika (Analisis Semiotik dalam Film Freedom Writer Karya Richard LaGravense)

Main Author: Fitri, Yanita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29615/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-yanitafitr-22071-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29615/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-yanitafitr-22071-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29615/
Daftar Isi:
  • Selain pers, film juga merupakan media massa yang dapat membentuk persepsi masyarakat melalui cerita yang terdapat di dalamnya karena biasanya cerita dari sebuah film berangkat dari fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari (film sebagai koleksi local content). Pengaruh film terhadap jiwa manusia sangat kuat karena penonton tidak hanya terpengaruh dengan pesan yang disampaikan dalam film tersebut, tetapi terus sampai waktu yang lama. Di antara begitu banyak film-film Amerika, terdapat beberapa film yang selalu menggambarkan kepositifan orang kulit putih dibandingkan orang-orang dari ras di luar kulit putih. demikian pula dengan Film Freedom Writer karya Richard LaGravense. Film Freedom Writer adalah sebuah film yang pesanya menyerukan tentang anti rasisme. Namun yang terjadi dari kemunculan tanda-tanda dalam film tersebut, film Freedom Writer justru merupakan film yang menyimpan Ideologi rasis. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasi makna tanda yang menunjukkan adanya bentuk-bentuk rasisme yang terdapat dalam Film Freedom Writer. Menurut George M Fredickson (2005:3) istilah "rasisme" sering digunakan secara longgar dan tanpa banyak pertimbangan untuk melukiskan permusuhan dan perasaan negatif suatu kelompok etnis atau "masyarakat" terhadap kelompok lain, serta sebagai tindakan yang dihasilkan dari sikap-sikap itu. Rasisme merupakan salah satu bentuk khusus yang memfokuskan diri pada variasi fisik di antara manusia. Rasisme juga dapat diartikan sebagai suatu kompleks keyakinan bahwa subspecies dari manusia lebih rendah daripada subspecies yang lain. Pembendaan antara yang superior dan inferior tersebut memiliki tujuan tertentu misalnya untuk menciptakan sebuah ideologi budaya. Superioritas kelompok ras tertentu juga ditemukan dalam dunia perfilman. Pada tahun 1970an muncul Film Tintin yang menceritakan superioritas Ras Kulit Putih atas Ras Kulit Merah (Indian), yang terbaru adalah film Avatar yang meceritakan tentang kepahlawan Ras Kulit Putih yang membantu makhluk luar angkasa yang merupakan nkelompok Ras Kulit Biru. Pendekatan dari penelitian ini adalah kualitatif dengan tipe penelitian interpretatif dimaksudkan untuk menginterpretasikan tanda yang mengandung makna rasisme yang terdapat dalam film "Freedom Writer". Objek penelitian ini adalah beberapa scene yang diduga mengandung makna rasisme. Sedangkan unit analisis dalam penelitian ini meliputi bahasa penampilan, teknik pengambilan gambar, dan unsur narasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini sesuai dengan konsep konotasi Roland Barthes yang didalamnya terdapat konsep ideology yang disebut dengan mitos, serta konsep paradigmatik Levi Strauss yang mengungkap adanya pasangan berlawanan .(oposisi biner) dalam suatu tanda. Berdasarkan hasil analisis dari unit-unit analisis yang ada dalam film tersebut, peneliti akhirnya memperoleh kesimpulan bahwa film Freedom Writer sebagai salah satu film produksi Amerika yang lantang meneriakkan tentang anti-rasisme justru menyimpan ideologi rasis dibaliknya. Ideologi rasis tersebut terlihat dari keberpihakkan terhadap kelompok Ras Kulit Putih dan pendiskreditan terhadap kelompok Ras Diluar Kulit Putih dalam beberapa unsur yang terdapat dalam sebuah film. Keberpihakan tersebut muncul dalam unsur-unsur pembentukan karakter tokoh, baik tokoh-tokoh utama maupun tokoh-tokoh figuran. Selain pada unsur penokohan, keberpihakan terhadap kelompok Ras Kulit Putih juga terdapat dalam narasi film dan perlakuan kamera pada tokoh-tokoh tertentu.