KEPENTINGAN TIMOR LESTE DALAM KERJASAMA PEMBENTUKAN KOMISI PERSAHABATAN DAN REKONSILIASI ( Comisao de Acolhimento Verdade e Reconciliacao- CAVR) ANTARA INDONESIA DENGAN TIMOR LESTE
| Main Author: | CARVALHO, BERNADETE DA COSTA DE |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2013
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29594/1/jiptummpp-gdl-bernadeted-30760-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/29594/2/jiptummpp-gdl-bernadeted-30760-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29594/ |
Daftar Isi:
- Selama tahun 1999, Timor Leste merupakan tempat terjadinya kekerasan yang mengerikan. Antara awal Januari dan akhir Oktober sekurang 1.200 sampai 1.500 orang di bunuh. Sebagian di tembak mati, sementara yang lain di penggal kepalanya, di keluarkan tubuhnya atau di potong dengan parang sampai mati. Banyak dari mereka mengalami siksaan dan perlakuan yang buruk. Kaum perempuan muda di usia mengalami pemerkosaan dan kejahatan kekerasaan seksual lainnya. Kekerasaan itu terjadi dalam konteks pelaksanaan referendum atau konsultasi rakyat mengenai status politik Timor Leste yang di awali dan di jalankan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 30 Agustus 1999. Sebelumnya berlangsungnya pemungutan suara, orang yang diduga mendukung kemerdekaan terus-menerus mendapat ancaman dan tindakan kekerasan dari kelompok milisi pro-Indonesia. Terdapat dari bahaya yang nyata mengancam rakyat Timor Leste menyambut kesempatan menentukan masa depan politik rakyat Timor Leste dan secara meyakinkan memilih untuk merdeka. Setelah di ketahui bahwa oknum-oknum militer Indonesia melakukan kekerasan terhadap masyarakat Timor Leste maka itu masyarakat Timor leste memilih referendum dari Indonesia. Sehingga itu Timor leste dengan Indonesia melakukan kerjasama itu untuk menyelesaikan masalah pelanggarah HAM itu melalui komisi-komisi antara kedua Negara yang di nama CAVR(Comisao Acolmento Verdade e Rekonsilisao) dan KKP (Komisi Kebenaraan dan Persahabatan). Membentuk suatu komisi sebagai salah satu jalan untuk memperdamaikan antara kedua Negara baik di Timor Leste maupun di Indonesia.