UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM MELESTARIKAN DAN MENINGKATKAN SENI TRADISIONAL YANG ISLAMI (Suatu Studi Tentang Pembinaan Kesenian Hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep)
Main Author: | QUDSI, SHIDQI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29498/1/jiptummpp-gdl-shidqiquds-31015-1-pendahul-1.pdf http://eprints.umm.ac.id/29498/2/jiptummpp-gdl-shidqiquds-31015-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/29498/ |
Daftar Isi:
- Seni hadrah atau betar, merupakan salah satu seni keislaman budaya tradisional masyarakat melayu pada umumnya, yang patut mendapat perhatian pemerintah. Yang menjadi kendala sulitnya regenerasi dalam keahlian memainkan musik asli tradisi melayu tersebut. Terlebih tak adanya ketertarikan pihak-pihak lain yang berkompeten untuk turut melestarikan budaya ini, semisal dengan menggelar festival hadrah pada suatu hari besar dan lain-lain. Bukti lemahnya masyarakat Indonesia dalam upaya pelestarian budaya terlihat dari minimnya minat untuk mempelajari kesenian tradisional atau daerah yang saat ini sudah hampir dilupakan oleh generasi muda. Masyarakat, khususnya kaum muda lebih suka kepada kebudayaan asing dibanding dengan budaya sendiri. Kaum muda lebih menyukai musik jazz, rock, atau musik-musik yang berbau barat ketimbang kesenian tradisional yang agamis seperti hadrah yang merupakan produk budaya melayu yang sesungguhnya. Hal demikian cukup membuktikan di mana apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah masih sangat rendah. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi dominasi kebudayaan dari pihak asing. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep. Adapun yang menjadi alasan pertimbangan bagi peneliti untuk memilih lokasi ini, karena di desa PALONGAN kecamatan BLUTO kabupaten SUMENEP sangat menerapkan kesenian tradisional hadrah. Sumber data manusia yang dimaksud adalah anggota DPRD kabupaten SUMENEP, kepala desa, ketua kesenian hadrah, masyarakat dan orang-orang yang ikut dalam kesenian hadrah. Sumber data non manusia yang dimaksud peneliti adalah berupa dokumen baik berupa foto atau gambar. Berdasarkan penyajian data maka hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, upaya pemerintah kabupaten Sumenep dalam meningkatkan seni tradisional hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep adalah melalui: (1) liputan siaran langsung seni hadrah, parade/festival seni hadrah, upacara adat, jambore seni hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep, (2) Harus ada upaya penyediaan kelengkapan peralatan hadrah dan upaya pemenuhan seragam, (3) Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep harus membangun kuat semangat yaitu dengan menempatkan seni hadrah ini dalam paket wisata budaya, (4) Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep harus melakukan kerja sama dengan dunia pesantren. Kedua, upaya pemerintah kabupaten Sumenep dalam meningkatkan seni tradisional hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep adalah melalui: (1) pembinaan bisa dilakukan pada sekelompok seni hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten SUMENEP, (2) pengenalan seni hadrah ke berbagai bentuk media, pemeliharaan selanjutnya dengan mengenalkan ciri khas kesenian islami ini pada siswa, (3) melalui branding “islamic tourism” dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas sejak dini sebagai pencitraan untuk pariwisata khas kabupaten Sumenep. Kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep untuk senantiasa menyelaraskan kesenian tradisional hadrah, karena dengan adanya kesenian tradisional hadrah, masyarakat khususnya di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep bisa terhibur dan bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya masing-masing. Tindakan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Sumenep adalah melalui upaya membukukan kesenian Hadrah ke prioritas utama program pengembangan dan pembangunan wisata budaya di antaranya melalui liputan siaran langsung seni hadrah, parade/festival seni hadrah, upacara adat, jambore seni hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep. Pembinaan bisa dilakukan pada sekelompok seni hadrah di desa Palongan kecamatan Bluto kabupaten Sumenep yang sudah terbentuk untuk diberikan pengarahan terhadap kualitas dan kuantitas atau ajakan secara kolektif pada masyarakat yang mempunyai respon dan kepedulian terhadap seni hadrah tersebut. Jika ciri khas seni hadrah begitu melekat kuat ke masyarakat, tujuannya adalah untuk menarik minat wisatawan domestik hingga mancanegara untuk kunjungan pariwisata ke Madura khususnya di kabupaten Sumenep.