PERSEPSI SANTRI TERHADAP KETERLIBATAN KYAI DALAM POLITIK (Studi Penelitian di Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang)

Main Author: Muzaka, M. Syaifullah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29456/1/jiptummpp-gdl-msyaifulla-29721-1-cover.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29456/2/jiptummpp-gdl-msyaifulla-29721-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29456/
Daftar Isi:
  • Kyai bagi kalangan agama khususnya di Jawa masih sering diperdebatkan lebih-lebih jika dikaitkan dengan politik. Sebagian kalangan berpendapat bahwa Kyai seharusnya cukup berperan sebagai pengayom umat terutama dalam kehidupan beragama. Oleh karena itu lebih tepat jika ia menghindarkan diri dari kegiatan politik. Ada pula yang mengatakan sebaliknya, tidak ada alasan bagi Kyai untuk meninggalkan politik praktis, sebab berpolitik merupakan bagian kehidupan agama itu sendiri. Bahkan pada pemilu 1999 sebagian besar Kyai dari berbagai pondok pesantren yang ada di Indonesia (khususnya Jawa) secara terbuka mulai memasuki kancah perpolitikan dengan dalih demi kemaslahatan ummat. Peran ganda yang dimainkan oleh kyai yang terlibat dalam politik, memunculkan persepsi terhadap kyai pudar dimata masyarakat dan santrinya. Secara logis kedekatan politis antara kyai dan pemerintah (pengusa) atau politisi bertujuan untuk saling menguntungkan. Namun kedekatan politisi yang terjalin ini akan lebih besar implikasi negatifnya bagi seorang kyai. Seperti kita ketahui bahwa pemerintah memiliki kekuasaan untuk memaksa siapapun termasuk kyai untuk mengikuti perintahnya. Politisipun memiliki hasrat yang tinggi dan cara pula merengkuh kehendaknya secara bebas tanpa terikat norma, termasuk memaksa kyai. Sedangkan kyai terbatasi oleh norma-norma agama yang dianutnya. Dengan demikian, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitan ini adalah bagaimana persepsi santri terhadap keterlibatan kyai dalam politik di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang? Peneliti menggunakan jenis penelitian deskripstif melalui pendekatan kualitatif, dengan adanya penelitian tersebut dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam terhadap persepsi santri terhadap keterlibatan kyai dalam politik di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Untuk mendukung informasi ditetapkan narasumber terkait dengan persepsi santri terhadap keterlibatan kyai dalam politik, maka ditentukan informan santri laki-laki yang menetap di pondok pesantren Darul Ulum yang sedang manjalankan studi starta 1 (S1) dengan alasan dinilai mengetahui dan dapat memberikan pandangan secara obyektif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data berupa wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) Pemahaman santri terhadap politik kyai di Pondok Pesantren Darul Ulum, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang cukup beragam, ada yang cenderung mendukung kyai berpolitik asalkan kyai yang terlibat betul-betul menjaga moral dan tetap menjaga nama baik agama serta mampu mensejahterakan rakyatnya. Namun sebagian santri lebih senang kalau kyai lebih baik menjadi guru bangsa dan mengembangkan pesantrennya sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimiliki. tidak setuju kalau kyai terlibat dalam politik, karena dengan keterlibatannya perannya sebagai pendidik santri tidak akan lagi terfokus dan cenderung bermain dengan konflik-konflik agar kelompoknya menang. Ada juga santri yang cenderung kontra atau tidak setuju kalau kyai terlibat dalam politik, karena dengan keterlibatannya perannya sebagai pendidik santri tidak akan lagi terfokus dan cenderung bermain dengan konflik-konflik agar kelompoknya menang. 2) Sikap Santri terhadap politik kyai wajar-wajar saja karena keterlibatan mereka untuk berperan dalam politik bisa berdampak positif yang terpenting sama-sama jalan, agama berkembang, negara juga maju yang pada akhirnya bangsa ini kedepan bisa lebih baik dan sangat menjanjikan. Kyai selaku pemuka agama Islam harus memerankan sebagai misionaris Islam yang juga bertugas membawa misi keIslaman dalam dunia politik. Karena Islam sendiri adalah yang sempurna (kaffah). Selain iti kyai juga sebagai pewaris kenabian (bagian dari ulul amri) berkewajiban untuk mengermbangkan misi. Haya saja yang perlu diperhatikan adalah konsekwensi dalam menjalankan amanat kesilaman yang terkadang tidak bisa dikendalikan yang akhirnya membingungkan masyarakat. 3) Motivasi kyai terlibat dalam politik, pertama untuk mendorong umat ke arah yang lebih baik. Kedua membentuk kerukunan antar umat beragama. Ketiga menjadikan manusia untuk berbuat bertaubat. Hal ini sebagai bentuk amar makruf nahi mungkar dan tidak melupakan tugas kyai yang pokok dalam agama yaitu menunjukkan umat tentang sebuah kebenaran juga termasuk salah satu bagian ijtihad dan ijtihat bagian dari risalahnya.