AFILIASI POLITIK KYAI (Studi Keterlibatan Kyai dalam Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 di Kabupaten Probolinggo)

Main Author: RAHARDJO, BAGUS PAMUJI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29408/1/jiptummpp-gdl-baguspamuj-29262-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29408/2/jiptummpp-gdl-baguspamuj-29262-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29408/
Daftar Isi:
  • Hadirnya permasalahan sosial yang telah berkembang ditengah-tengah masyarakat saat ini, dimana persoalan budaya, ekonomi, politik, hukum dan agama sudah menjadi persoalan publik yang harus segera disikapi oleh kalangan elit agama. Dengan gerakan-gerakan baik yang sruktural (memakai media politik) dan non strktural dengan memakai media kurtural berupa pesantren atau media dakwah lainnya adalah bermuara pada upaya untuk merespon realitas masyarakat yang berkembang. Hal ini yang menjadi motifasi Kyai dalam melakukan aktivitas politiknya lebih didasari atas sebuah pemahaman politik yang dipahami sebagai salah satu media daÂ’wah dalam melakukan perubahan-perubahan nilai-niai yang tersaji ditengah-tengah masyarakat. Dimata masyarakat keberadaan kyai dianggap membawa berkah dan kebaikan. Kyai bukan hanya merupakan seorang tokoh panutan sosial keseharian, melainkan juga seorang tokoh panutan ilmu yang bersedia mengajar dan mewariskan pengetahuannya secara tradisional. Kyai juga menjadi panutan masyarakat dalam peyikapan-penyikapan politisnya, bahkan seperti dalam sejumlah kasus Pilleg (Pemilihan Legislatif) di Kabupaten Probolinggo pada Tahun 2009 lalu, banyak kyai-kyai yang notabennya memiliki massa yang signifikan saling menunjukkan dukungan terhadap salah satu Partai Politik dan calon legislatif. Dari fakta diatas, keberadaan kyai terbukti bukan hanya menjadi tokoh panutan sosial bagi lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga tokoh panutan politik bagi masa pengagumnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan. Dari hasil data yang diperoleh, dalam relasi antara Kyai, santri dan masyarakat ada relasi yang kuat yang terjadi disana, sebagai seorang kyai memiliki pengaruh sosiologis dan psikologis yang kuat bagi santri dan masyarkatnya. Kyai begitu sangat dihormati oleh santri dan masyarkat yang juga sekaligus menjadi Patron dikehidupan sehari-hari mereka. Pengaruh kharismatik seorang kyai dapat juga dapat dilihat dengan banyaknya santri yang dimiliki, baik itu santri yang tinggal maupun yang tidak. Setiap kyai memiliki ideologi yang berbeda-beda, dalam menentukan ideologinya kyai biasanya mempertimbangkannya dengan aspek sosiologis, historis, dan psikologis. Kedekatan dan adanya ikatan emosional dengan Nahdlatul Ulama menjadi salah satu aspek yang tidak bisa diganggu gugat dalam mempertimbangkannya. Kedekatan dengan elite-elite politik baik nasional maupun didaerah mampu mempengaruhi dalam pilihan politik kyai untuk mendukung salah satu partai maupun calon legislatif didaerah. Dengan besarnya pengaruh kharisma yang dimiliki oleh Kyai dalam masyarakat dimaanfatkan oleh partai politik untuk mengajak Kyai dalam politik demi mendongkrak perolehan suara partai politiknya pada pemilu legislatif 2009. Kyai mencoba dengan pengaruh yang dimiliki dimasyarakat sebagai tokoh agama untuk dibawa dalam dunia politik. Kemenangan Partai Kebangkitan Bangsa dalam pemilu legislatif 2009 ini juga tidak terlepas dari pengaruh kharismatik kyai yang ada di PKB. Memang pengaruh kharismatik seorang kyai dalam politik masih besar, namun hal ini terjadi perubahan yang berangsur-angsur berkurang, dibuktikan juga dengan kuatnya perolehan suara PDIP hampir menyamai pemenang kedua pemilu legislatif 2009 yaitu PPP. Terlepas dari itu semua keterlibatan Kyai dalam politik memiliki tujuan tersendiri yang lebih bersifat pribadi dan pesantrennya, kurang memperjuangkan masyarakatnya.