PERILAKU NELAYAN DALAM PERUSAKAN LINGKUNGAN LAUT DI KEPULAUAN DESA SAPEKEN (Studi Pada Masyarakat Nelayan di Desa Sapeken, Kabupaten Sumenep )
Main Author: | Usban, Moh. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29251/1/jiptummb--mohusban07-28063-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29251/2/jiptummb--mohusban07-28063-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/29251/ |
Daftar Isi:
- Perilaku masyarakat nelayan yang dianggap salah dengan menggunakan bahan kimia akan berhadapan dengan masyarakat nelayan yang tidak menggunakan bahan kima sehingga menyimpan potensi konflik diantara keduanya. Hal inilah yang menarik untuk diteliti pada masyarakat nelayan di Kepulauan Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep dimana perilaku nelayan tersebut memberikan dampak yang negative bagi kawasan perairan itu sendiri. Kerusakan akibat penggunaan bahan kimia adalah rusaknya terumbu karang yang merupakan tempat dimana ikan-ikan berkembang biak. Disamping itu penggunaan bahan kimia juga mengakibatkan ikan-ikan yang tidak menjadi sasaran tangkap sperti ikan-ikan kecil menjadi ikut mati karena kena bom dan keracunan sehingga dengan cepat akan mengakibatkan ikan menjadi habis. Dampak negatifnya adalah penggunaan bahan kimia bom dan potassium adalah menimbulkan kerusakan lingkungan. Sekalipun sebagian masyarakat nelayan sudah memiliki pemahaman akan bahaya dari bom dan potassium yaitu nelayan sudah menyadari bahwa laut tidak mungkin diambil hasilnya dengan menggunakan bahan kimia bom dan potassium seterusnya karena ikan akan cepat habis dan lingkungan menjadi rusak sehingga hasil ikan akan cendrung semakin menurun sehingga perlu adanya kesadaran bahwa laut harus di jaga kelestariannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah perilaku nelayan dalam perusakan lingkungan laut di Kepulauan Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep ? (2) Bagaimanakah dampak perilaku nelayan dalam perusakan lingkungan laut di Kepulauan Desa Sapeken. Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep ? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptip dalam bentuk kualitatif, Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami dalam konteks budayanya, dan yang perilakunya tidak didasarkan pada hokum sebab akibat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yaitu cara yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan dan tatap muka dengan sumbernya maupun dalam situasi yang sengaja digunakan untuk keperluan tersebut, disamping itu juga menggunakan observasi untuk memperoleh gambaran dari penelitian yang dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif yakni memberikan gambaran sedemikian rupa secara sistematis, factual serta actual dari data yang diperoleh dilapangan. Dari berbagai penjelasan yang dijelaskan sebelumnya dapat di simpulkan sebagai berikut : (1) Bentuk-bentuk perilaku nelayan yang menggunakan bahan kimia bom dan potassium terjadi karena mereka merasa dorongan yang kuat untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kehidupan ekonomi mereka (2) Bentuk perilaku tersebut salah dan merusak sebenarnya sudah disadari oleh para nelayan hanya saja karena nelayan melihat masih ada celah kesempatan untuk tetap menggunakan bahan kimia bom dan potasiaum. Akibatnya mereka tetap menggunakan bahan kimia bom dan potassium sebagai sarana untuk menangkap ikan karena dirasakan memberikan keuntungan (3) Nelayan menganggap wajar-wajar saja memperoleh hasil yang lebih banyak apabila menangkap ikan dengan bom dan potassium sesuai dengan resiko dan dana yang dikeluarkan untuk menangkap ikan dengan bahan kimia tersebut (4) Bentuk kerusakan akibat menggunakan bom dan potassium tidak hanya pada kondisi fisik ekosisitem laut tetapi juga berdampak pada perubahan perilaku yang ada di masyarakat akibat persaingan.