Pengaruh Popularitas Model Iklan Terhadap Minat Mengkonsumsi Mie Instan Pada Masyarakat (Studi Di Perumahan Bukit Cemara Tidar Malang)

Main Author: Intria, Netty Tigas Rosie
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29219/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-nettytigas-21152-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29219/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-nettytigas-21152-BAB%2BI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29219/
Daftar Isi:
  • Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada masyarakat. Iklan disampaikan melalui beberapa media, salah satunya adalah media televisi. Selain memberikan informasi akan sebuah produk, iklan televisi juga mempertunjukkan model peraga yang mempunyai popularitas (ketenaran) dalam mendemostrasikan produk perusahaan. Maka dari itu, penelitian ini didasarkan pada fenomena iklan mie instan (Sarimi Soto Koya versi ST 12, Supermi versi Project Pop, Indomie versi Judika) di televisi yang melibatkan artis (public figure) sebagai model peraga yang diyakini dapat memberikan daya tarik tersendiri di mata masyarakat. Atas dasar itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh popularitas model iklan di televisi terhadap minat mengkonsumsi mie instan pada masyarakat serta mengetahui seberapa besarnya pengaruh popularitas model iklan di televisi terhadap minat mengkonsumsi mie instan pada masyarakat. Untuk dapat menjawab rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti menggunakan teori Jarum Hipodermik dan teori AIDCDA iklan televisi. Adapun teori Jarum Hipodermik dapat dijelaskan bahwa variable komunikasi yaitu artis (public figure) berperan sebagai komunikator atau model iklan yang mempunyai daya tarik tersendiri di mata masyarakat berupaya menyampaikan pesan periklanan dengan gaya khasnya tersendiri melalui media televisi. Setelah itu, dilanjutkan dengan Variabel antara yang berupa ketertarikan masyarakat terhadap tingkah laku artis (public figure) sebagai akibat dari perhatian masyarakat terhadap artis (public figure) tersebut. Dampak dari semua itu adalah Variabel efek yang menyebabkan perubahan tingkah laku (behaviour) masyarakat dalam menirukan tingkah laku artis (public figure) agar seolah-olah masyarakat bisa merasa menjadi seperti artis (public figure) tersebut. Adapun untuk teori AIDCDA iklan televisi yang terdiri dari: 1. Attention (perhatian) yaitu suatu proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah (Jalaludin Rahmat, 1996;52), 2. Interest (perhatian) ialah suatu kehendak yang tumbuh, baik dalam diri manusia maupun yang muncul secara spontanitas di luar diri manusia terhadap suatu objek, 3. Desire (hasrat/keinginan) merupakan keadaan rasional yang dipengaruhi oleh perasaan yang timbul karena dorongan untuk masuk secara lebih mendalam pada permasalahan yang membutuhkan suatu pemecahan, 4. Conviction (keyakinan) merupakan kelanjutan setelah timbul hasrat/keinginan, 5. Decision (keputusan) artinya memilih antara kemungkinan-kemungkinan yang lebih dari satu, 6. Action (tindakan) merupakan realisasi dari pengambilan keputusan. Namun dalam penelitian ini hanya melewati 4 tahap dalam rumus AIDCA yaitu: 1. Attention, adanya perhatian dari masyarakat pada artis (public figure) yang menjadi model iklan; 2. Interest, setelah memperhatikan artis (public figure) maka timbullah ketertarikan masyarakat terhadap tingkah laku artis (public figure) tersebut; 3. Desire, selanjutnya ada suatu hasrat dalam diri masyarakat untuk menirukan tingkah laku artis (public figure) tersebut, 4. Conviction, adanya keyakinan terhadap suatu produk yang diiklankan oleh artis (public figure) tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan data yang bisa diukur atau dihitung dengan tipe penelitian eksplanatif survey. Format eksplanasi ini dinilai bisa menjelaskan generalisasi sampel atas populasinya dan dipercaya oleh beberapa pakar memiliki kredibilitas untuk mengukur, menguji hubungan sebab-akibat dari dua atau lebih variabel (Bungin,2005:38). Dalam hal ini adalah pengaruh popularitas model iklan terhadap minat mengkonsumsi mie instan pada masyarakat .Metode yang digunakan adalah metode survey dimana penyelidik mengumpulkan keterangan seluas-luasnya mengenai responden yang ingin diamati (Gerungan, 1996:45) pengumpulan data diperoleh dari menyebarkan angket atau kuisioner. Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket terstruktur yaitu angket yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawabannya sesuai dengan hati nuraninya. Dalam penetapannya sumber informasi peneliti mengunakan teknik simple random sampling, penentuan teknik ini didasarkan pada jumlah sampel 89 reponden yang berumur antara 15-54 tahun dan pernah melihat iklan mie instan (Sarimi Soto Koya, Supermi, Indomie) di televisi, agar mendapatkan informasi yang cukup dan akurat. Adapun lokasi penelitiannya dipilih di Perumahan Bukit Cemara Tidar Malang karena segmentasi masyarakatnya heterogen baik dilihat dari jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan uji hipotesis melalui uji t dan analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa model iklan di televisi dalam hal ini group band ST 12 yang membintangi iklan Sarimi Soto Koya, band Project Pop dengan iklan Supermi, dan Judika Idol dengan iklan Indomie oleh sebagian besar responden dinilai atau dipandang populer atau dikenal luas oleh masyarakat dengan diperoleh rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,75. Sebagian besar responden memiliki minat mengkonsumsi mie instant yang tinggi dengan diperoleh skor rata-rata jawaban sebesar 4,13. Hal tersebut dicerminkan dari perhatian (attention) terhadap iklan-iklan mie instan yang ditayangkan di televisi, ketertarikan (interest) terhadap produk mie instan yang ditayangkan di televisi serta adanya keinginan (Desire) yang kuat untuk mengkonsumsi produk mie instan (Supermi, Sarimi Soto dan Indomie) dan adanya keyakinan (conviction) terhadap produk mie instan (Sarimi Soto Koya, Supermi, Indomie). Ada pengaruh yang signifikan antara popularitas model iklan mie instan yang ditayangkan di televisi terhadap minat mengkonsumsi mie instant yang ditunjukkan dari koefisien korelasi sebesar 0,787, sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,620 dan nilai thitung sebesar 11,912 lebih besar dari ttabel = 2,000 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil 0,05 serta diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,845 yang menyatakan bahwa tingkat pengaruh popularitas model iklan terhadap minat mengkonsumsi mie instan pada masyarakat adalah tinggi.