SKRIPSI PEMAKNAAN PERAN PRODUSER FILM DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Fenomenologi Pada Produser Film Indie “Invitation” dan “Kausa”)

Main Author: SETIAWAN, BENNY
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/29064/1/jiptummpp-gdl-bennysetia-30578-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29064/2/jiptummpp-gdl-bennysetia-30578-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/29064/
Daftar Isi:
  • Perkembangan film di Indonesia dewasa ini banyak mengalami kemajuan, salah satunya adalah film indie. Dalam manajemen produksi sebuah film, proses produksi film melibatkan suatu kerabat kerja yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaanya.Mulai dari produser, sutradara, penata kamera, kameramen, penulis naskah, penata artistik, dan sebagainya. Istilah produser seringkali diartikan sebagai pemilik modal pembuatan sebuah film. Meskipun boleh jadi penyandang dana sebuah film berposisi sebagai produser, namun produser bukanlah seorang yang menanggung seluruh biaya produksi film. Dari perdebatan peran produser tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaiman seorang produser memaknai perannya dalam sebuah manajemen produksi film indie? Menurut Soekanto dalam Bungin (2006: 273), peran adalah aspek dinamis dari suatu kedudukan (status). Produser adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide / gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual (Morissan,2008:274). Manajemen produksi film, merupakan semua aktifitas untuk mewujudkan sebuah karyafilm sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penarikan subyek penelitian dalam penelitian ini menggunakan teknik purposif sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan metode analis data fenomenologi Stevick-Colaizzi-Keen. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dalam proses manajemen produksi tersebut, produser film Kausa dan Invitation kurang bisa memaknai perannya sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang produser. Ada beberapa hal peran produser dalam tahap manajemen produksi yang tidak dilakukan khususnya pada tahap pra produksi, yaitu Dari 9 proses dalam tahap pra produksi terdapat 5 proses yang dinilai kurang memahami peran produser, didalam manajemen produksi film. Yaitu pada proses pembuatan jadwal shoting, pembuatan call sheet, seleksi crew, penyusunan tim produksi dan pembuatan kontrak kerja. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman subyek penelitian terhadap peran seorang produser. Dari perbandingan peran produser film Kausa dan Invitation yang disesuaikan dengan acuan peran produser dalam manajemen produksi dapat diasumsikan bahwa pemaknaan peran produser dalam manajemen produksi film terdapat perbedaan berdasarkan format film, mainstream atau non mainstream tersebut. Dari masing-masing produser khususnya film Invitation memahami makna peran produser yang sebenarnya, meskipun ada 2 proses yang tidak dilakukan pada tahapan manajemen produksi film. Akan tetapi hal tersebut didasarkan pada format film yang diproduksinya yaitu film indie. Sedangkan produser film Kausa kurang memahami peran produser dalam manajemen produksi filmnya, sehingga pemaknaan pada peran produser dalam manajemen film kurang. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa proses pada manajemen produksi yang seharusnya dilakukan oleh produser, tetapi tidak dilakukannya. Sehingga produser film Kausa dinilai tidak memiliki acuan dalam perannya sebagai seorang produser.