PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SDN TEGALGONDO KARANGPLOSO MALANG
Main Author: | TYAS, NURMALIA RATNANING |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/29049/1/jiptummpp-gdl-nurmaliara-31080-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/29049/2/jiptummpp-gdl-nurmaliara-31080-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/29049/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mata pelajaran matematika SDN Tegalgondo Karangploso Malang diketahui proses pembelajaran matematika di SDN Tegalgondo Karangploso Malang belum berpusat pada siswa (Student Centered), sehingga siswa tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sehingga ketuntasan belajar secara klasikal juga belum dapat mencapai ketuntasan minimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SDN Tegalgondo Karangploso Malang dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Tegalgondo Karangploso Malang setelah menggunakan model pembelarjan kooperatif tipe make a match. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 Maret-29 Mei 2012 dengan menggunakan dua siklus dengan empat kali pertemuan. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas V SDN Tegalgondo Karangploso Malang dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan langkah-langkah pembelajaran: (1) pembentukan kelompok oleh guru (2) pembagian kartu soal pada kelompok pembawa kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok pembawa kartu jawaban oleh guru (3) pencarian kartu pasangan dengan batas waktu yang ditentukan guru (4) presentasi kelompok (5) pemberian poin (6) guru menutup pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan, untuk hasil belajar siswa yang diukur dari prosentase ketuntasan belajar minimal secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I secara klasikal ketuntasan belajar adalah 46,87% atau 15 siswa belum dikatakankan tuntas karena siswa yang tuntas belajar kurang dari 70% dan jumlah ini meningkat pada siklus II sebesar 90,62% atau 29 siswa sehingga pada siklus II sudah dikatakan tuntas belajar karena lebih dari 70% siswa yang tuntas belajar.