MOTIF LAKI-LAKI MENONTON ACARA “MATA LELAKI” DI TRANS7 (STUDI PADA LAKI-LAKI DI RW 03 DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG)
Main Author: | Khamdani, Syaeful |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/28908/1/jiptummb--syaefulkha-28026-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/28908/2/jiptummb--syaefulkha-28026-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/28908/ |
Daftar Isi:
- Salah satu stasiun TV yang kini berkembang pesat dengan berbagai acara menarik dan menyuguhkan berbagai informasi menarik adalah “Trans 7”. Salah satu acara reality show yang cukup menarik adalah “Mata Lelaki“ yang biasa ditayangkan setiap hari Senin, jam 24.00. Acara ini mengemas tema olahraga, petualangan, dokumenter mengenai kehidupan malam, dan wanita. Di antara maraknya program dokumenter dengan segmen laki-laki usia 20 tahun ke atas sosial ekonomi atas “Mata Lelaki” termasuk salah satu Top 10 program dokumenter berdasarkan AGB Nielson dengan rating 1,5 % dan jumlah penonton rata-rata 63.000. 1 “Setiap individu memiliki motif dan alasan mengapa mereka memilih menggunakan sebuah media.” Ungkapan tersebut diasumsikan oleh teori Uses and Gratification oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch sebagai teori dasar penelitian ini. Salah satu asumsi dari teori ini adalah khalayak atau audience di anggap aktif dalam menentukan media mana yang akan dia gunakan, yang artinya mereka mempunyai tujuan dan alasan yang mendasari motif mereka dalam penggunaan suatu media massa (Rakhmat, 2001: 205). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 motif sebagai variabel penelitian sesuai yang dioperasionalkan Blumler dalam Rakhmat (2009:66). Ketiga motif tersebut adalah orientasi kognitif (kebutuhan bukan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal (menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan survei deskriptif dengan metode angket. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki yang ada di Desa Landungsari RW 03 dengan umur 17- 30 tahun yang dipilih secara acak (random) dan pernah menonton acara “Mata Lelaki” dengan kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini berlaku standar waktu yang telah ditentukan dan hari yang telah ditentukan untuk melakukan survei. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sample). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Dan teknik analisis datanya menggunakan statistik, yaitu statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan motif kognitif laki-laki menonton acara “Mata Lelaki” di Trans 7 berkategori sangat kuat dengan nilai 10,9. Hal itu ditunjukkan dari hasil kuesioner laki-laki yang menyatakan setuju dan sangat setuju memperoleh beberapa informasi sebagai motif mereka menonton “Mata Lelaki”. Pada motif diversi yang mendorong laki-laki menonton acara “Mata Lelaki” di Trans 7 berkategori lemah dengan nilai 4,76. Hal itu ditunjukkan dari hasil kuesioner laki-laki yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan menjadi motif mereka menonton “Mata Lelaki”. Sedangkan pada motif identitas personal yang mendorong laki-laki menonton acara “Mata Lelaki” di Trans 7 berkategori sedang dengan nilai 5.