PENGEMBANGAN PERBAIKAN SIFAT FLY ASH SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN ( StudyPenelitian )

Main Author: ANSORI, SAIFUL
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28903/1/jiptummpp-gdl-saifulanso-31209-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28903/2/jiptummpp-gdl-saifulanso-31209-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28903/
Daftar Isi:
  • Semakin pesatnya pembangunan berbahan beton maka semakin besar pula emisi dari produksi semen dan semakin besar kebutuhan akan listrik setelah adanya pembangunan, maka dengan bertambahnya kebutuhan listrik akan bertambah pula limbah dari pembangkit listrik, dalam hal ini fly ash dari PLTU. Maka perlu adanya pengembangan yang lebih lanjut untuk memanfaatkan limbah tersebut dan untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang semakin meningkat. Telah dilakukan penelitian fly ash PLTU Tanjung Jati B Jepara untuk dilakukan perbaikan sifat fisik dan kimia dari fly ash sebagai bahan penggati sebagian semen dengan mensintesiskan fly ash dengan NaOH 5M menggunakan metode refluks pada temperatur 1000C. Diambil material fly ash karena fly ash memiliki sifat pozzolan yang cocok digunakan sebagai bahan pengganti sebagian semen, ditinjau dari pemeriksaan fisik, pada kehalusan setelah dilakukan proses treatment mengalami penurunan sebesar 3,4% dan mengalami penambahan 9% untuk penyerapan kadar air pada konsistensi normal setelah mengalami proses treatment. Karakterisasi hasil kimia dilakukan dengan difraksi sinar-X (XRD) pada unsur Al dan Si mengalami penurunan presentase sebesar (1-2)% tetapi mengalami peningkat pada unsur Fe yang cukup tinggi mencapai 5,8% sedangkan pada unsur Ca relatif tidak mengalami perubahan yang berarti. Hal tersebut berpengaruh pada kandungan senyawa utama yaitu SiO2 dan Al6Si2O13 yang mendominasi fly ash sebesar 78,68% mengalami penurunan 17,62% setelah mengalami proses treatment, pengujian reaktifitas didapatkan bahwa fly ash mengalami penambahan jumlah struktur amorf sebesar 6,25% setelah mengalami proses treatment, fly ash yang didominasi oleh silika akan lebih reaktif jika berbentuk silika amorf, ini dikarenakan permukaan yang tidak rapat pada amorf memudahkan air masuk kedalam ikatan senyawa untuk mengikat kapur bebas sisa reaksi semen sehingga reaksi hidrasi semen dapat lebih sempurna dan memungkinkan terjadinya fly ash sebagai filler pada saat pembuatan beton (surfacecontact area) dibandingkan berbentuk kristalinnya, penambahan ini menyebabkan fly ash lebih reaktif setelah mengalami proses treatment. Sehingga setelah mengalami proses treatment refluks ini, diharapkan fly ash teatment dapat mengganti sebagian semen pada pembuatan beton.