PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’AN (Telaah Tafs r Al-Mishb Surah Al-Furqan: 63-75)

Main Author: Syamsuddin, Sunardin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
etc
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28651/1/jiptummpp-gdl-sunardinsy-33542-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28651/2/jiptummpp-gdl-sunardinsy-33542-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28651/
Daftar Isi:
  • Dewasa ini, banyak bermunculan persoalan yang amat mencemaskan pendidikan negeri ini, seperti tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, peredaran narkoba, seks bebas, korupsi, dan banyak tindak kejahatan lainnya. Tindakan kejahatan tersebut tidak terlepas dari dunia pendidikan. Sebab, paling tidak mereka pernah sekolah, bahkan diantara mereka ada yang sarjana. Fenomena ini menggambarkan kegagalan dunia pendidikan, formal maupun non formal untuk menanamkan moral dan karakter terhadap mereka. Disisi lain, Persoalan pendidikan yang terjadi di Indonesia dapat diduga akibat dari proses perubahan yang berjalan seiring dengan pembagunan di Indonesia, sosial masyarakat kurang kokoh, ketiadaan visi yang jelas dan praksis terhadap langkah pembangunan yang ada di negeri ini. Allah adalah Maha Guru, mendidik manusia lewat Al-QurÂ’an-Nya. Sudah saatnya lembaga pendidikan mengikuti pola, model, dan pendekatan-pendekatan dalam pendidikan yang di tawarkan kitab Suci Al-QurÂ’an. Al-QurÂ’an memandang bahwa pendidikan merupakan persoalan pertama dan utama dalam membangun dan memperbaiki kondisi dan karakter umat manusia di muka bumi ini, ajaran yang terkandung di dalamnya berupa aqidah tauhid, akhlak, dan aturan-aturan mengenai hubungan vertikal dan harizontal ditanamkannya melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan gagasan awal Al-QurÂ’an mengenai pendobrakan terhadap tabir kebodohan dan keterbelakangan melalui perintah membaca, dimana kegiatan membaca itu merupakan aktivitas belajar yang tentu saja bagian dari kegiatan pendidikan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode library Research. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan pendekatan analisis wacana kritis hermeneutic ialah kegiatan olah pikir yang menafsirkan dan memahami makna suatu teks (realitas) secara rasional untuk mencari/menemukan hakikatnya. Sedangkan metode yang digunakan dalam Tafsi ̀r Al-Mishba ̀▁h adalah metode tahliliy (analistis), dan metode mawdhuÂ’iy (tematik), corak yang digunakan Tafsi ̀r Al-Mishba ̀▁h adalah corak tafsir al-Adabi al-Ijtima`I (adalah tafsi ̀r yang berorientasi pada satra budaya dan kemasyarakatan, atau bisa di sebut dengan tafsir sosio-kultural). Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam Tafsi ̀r Al-Mishba ̀▁h Surah Al-Furqan 63-75, membicarakan karakter dan sifat-sifat (  )‘Ibadur Ra▁hma ̀n. “Hamba-hamba Tuhan yang Pengasih”, hamba-hamba Tuhan yang pengasih itu adalah Manusia yang: TawadhuÂ’. Al-a ̀fwu (Pemaaf). Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar). Istiqomah (Komitmen). Tawazun (Seimbang). Salimul Aqidah (Memiliki Aqidah yang Bersih. Tasamuh “Toleransi/Saling Menghargai”. Iffah (Menjaga Kesucian Diri), Shiddiq (Benar Dalam Berkata Dan Benar Dalam perbuatan). NafiÂ’un Lighoirihi (Bermanfaat Bagi Orang Lain). Mendapat Martabat Dan Tempat Kang Mulia Karena Kesabarannya. Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Tafsi ̀r Al-Mishba ̀▁h, Al-QurÂ’an Surah Al-Furqan (25): 63-75.