KONSTRUKSI MAJALAH PRIA TERHADAP PENCITRAAN PRIA METROSEKSUAL Analisis Framing Pada Majalah Esquire Edisi Oktober-November 2009

Main Author: Negara, Kresnantia Ikrar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28632/1/jiptummpp-gdl-s1-2011-kresnantia-23948-BAB%2B1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28632/2/jiptummpp-gdl-s1-2011-kresnantia-23948-PENDAHUL-N.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28632/
Daftar Isi:
  • Kehadiran majalah merupakan salah satu bentuk dari media cetak yang paling menarik dalam pengemasan tulisan, isi berita, dan tampilannya lebih variatif dibandingkan dengan koran. Adanya beragam kepentingan pada media cetak satu ini, membuat majalah memiliki sifat komersial (dijual secara bebas). Berbeda dengan koran yang terbit setiap hari. Penerbitan Majalah sendiri bekisar antara mingguan dan bulanan. Majalah memiliki segmentasi pembaca yaitu majalah khusus kalangan pebisnis, majalah remaja, majalah wanita, dan majalah pria dewasa. Untuk distribusinya ada yang bersifat lokal, regional, dan internasional. Sesuatu hal yang menarik untuk melihat bagaimana media seperti majalah Esquire mengkaji gaya hidup urban untuk menjadikan objek pria metroseksual melalui rubrik sajiannya dengan ideology yang berbeda-beda. Dengan melihat frame dari majalah Esquire dibeberapa rubriknya, maka diketahui bagaimanakah citra pria metroseksual dikonstruksi oleh media melalui tampilan teori-teori pendekatan analisis framing dan beberapa variable penelitian yang mendukung dalam proses penelitian. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah "Bagaimana citra pria metroseksual dikonstruksi oleh majalah Esquire Indonesia?". Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis konstruksi citra pria metroseksual dalam Majalah Esquire Indonesia melalui formula framing Zhongdang Pan dan Kosicki. Model framing Pan dan Kosicki berasumsi bahwa setiap teks mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam suatu teks berita (seperti kutipan narasumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) kedalam teks secara keseluruhan. Secara ringkas, ada empat struktur besar untuk menandai suatu framing dari teks, yaitu struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Dari analisis yang dilakukan di atas menunjukkan bahwa tema dari kutipan berita Majalah Esquere dalam rubrik "the guide style" menunjukkan berbagai jenis mantel busana pria. Dari artikel di atas menunjukkkan bahwa majalah Esquere ingin menjadi majalah yang menjadi inspirasi dan ide-ide pembaca dalam perkembangan fashion. Dari analisis yang dilakukan di atas menunjukkan bahwa tema dari kutipan berita Majalah Esquere dalam rubrik "esquere look" menunjukkan gaya berbusana para tokoh yang ditampikan. Dari artikel di atas menunjukkkan bahwa majalah Esquere ingin acuan bagi kaum pria dalam berbusana. Dari analisis yang dilakukan di atas menunjukkan bahwa tema dari kutipan berita Majalah Esquere dalam rubrik rubrik "runway" menunjukkan kecenderungan pria modern dalam merawat tubuhnya. Dari artikel di atas menunjukkkan bahwa majalah Esquere ingin menjadi acuan kaum pria metroseksual dalam merawat tubuhnya melalui informasi yang disajikan.. Majalah Esquere dalam rubrik the front Grooming menunjukkan latar belakang budaya moderinsme yang mengacu kepada pria metroseksual dalam hal kecenderungan mereka merawat tubuh. Dimana disajikan dalam bahasa metafor dengan penekanan berita yang mengulas mengenai perawatan baik tubuh, kulit maupun wajah para pria metroseksual. Saran praktis adalah kepada media agar memiliki tanggungjawab etika dalam mengemas berita yang dimunculkan sehingga memberikan manfaat positif bagi pembaca. Kepada khalayak agar lebih kritis dan selektif terhadap media massa, khususnya media cetak dengan membuka kesadaran dan meningkatkan pengetahuan mengenai ideologis media dalam mempengaruhi pandangan, tindakan dan minat pembaca. Sedangkan saran akademik pada penelitian ini hanya memfokuskan pada satu ideologi yaitu metroseksual. Dengan demikian kepada peneliti selanjutnya, untuk melakukan penelitian terhadap teks-teks media yang berkaitan dengan wacana ideologis tersebut. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan analisis teks media pada media lain sejenis untuk memperkaya referensi tentang metroseksual di media massa.