PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

Main Author: KAHRUDIN, MANSYUR
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28629/1/jiptummpp-gdl-mansyurkah-33973-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28629/2/jiptummpp-gdl-mansyurkah-33973-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28629/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru agama dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di Muhammadiyah 06 Dau Malang. Selain itu untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan subyek penelitian adalah guru pendidikan agama Islam. Pemilihan SMP Muhammadiyah 06 Dau Malang sebagai setting penelitian didasarkan pada perkembangan pendidikan sekarang ini mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi, jarang sekali ditemukan guru agama dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa, karena guru hanya menekankan arti penting nilai kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual siswa atau kecerdasan otak (IQ) semata. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan model analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru agama Islam di SMP Muhammdaiyah 06 Dau Malang diantaranya: pertama, guru agama sebagai pendidik; kedua, guru sebagai sumber belajar; ketiga, guru sebagai pembimbing; keempat, guru sebagai teladan (suri teladan); kelima, guru sebagai fasilitator; keenam, guru sebagai motivator. Adapun faktor pendukung dan penghambat bagi guru agama dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa, faktor pendukung diantaranya: (a) SDM guru; (b) fasilitas sekolah; (c) mendapatkan dukungan dari organisasi sekolah; dan (d) mendapatkan dukungan dari wali murid. Sedangkan faktor penghambat yaitu: (a) siswa kurang disiplin; (b) sebagian besar wali murid tidak peduli; (c) masyarakat tidak mendukung; dan (d) kurangnya komunikasi antara guru dengan wali murid.