IMPLEMENTASI ACHIEVEMENT GROUPING DALAM PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 JOMBANG
Main Author: | Kurniawati, Anisah Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/28618/1/jiptummpp-gdl-anisahdwik-32678-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/28618/2/jiptummpp-gdl-anisahdwik-32678-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/28618/ |
Daftar Isi:
- Setiap orang yang telah membaca dua kalimat syahadat mempunyai kewajiban untuk belajar membaca Al-Qur’an, sebagaimana telah diwahyukan oleh Allah SWT dalam sural Al-Alaq ayat 1-5. Oleh sebab itu, seseorang yang telah mengikrarkan dirinya sebagai muslim ataupun muslimah hendaknya belajar membaca Al-Quran. Setiap Nabi dan Rasul pasti mempunyai keistimewaan yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya. Disamping itu, Allah juga memberikan Mukjizat kepada para Nabi dan Rasul sebagai bekal untuk menyebarkan ajaran Tauhid, tidak terkecuali nabi Muhammad SAW. Al-Quran adalah salah satu mukjizat Rosulullah SAW yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh umat muslim hingga hari kiamat. Al-Quran yang merupakan Wahyu Allah SWT mengandung petunjuk, larangan serta cerita umat terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran oleh setiap umat muslim. Begitu pentingnya Al-Qur’an tersebut, maka SLTP Muhammadiyah I Jombang yang berada di bawah naungan Yayasan Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Jombang memberikan pelajaran tambahan yang disebut Baca Tulis Al-Qur’an yang disingkat BTA, program ini dikhususkan untuk mempelajari Al-Qur’an, mulai dari membaca, menulis, menghafal sampai memaknai Al-Quran. Hal ini dimaksudkan supaya nanti dapat menjadi bekal bagi setiap peserta didik yang ada di SMP Muhammadiyah 1 jombang. Kekurangan dari metode konsebsional yang selama ini di gunakan dalam pembelajaran baca tulis al-Qur’an, antara lain adanya ketidak serasian kemampuan peserta didik. Dalam prakteknya, seorang ustadz/ustadzah mengalami kesulitan dalam melayani kemauan dan kemampuan belajar BTA para peserta didik yang berbeda-beda. Pada akhirnya tingkat keberhasilan BTA peserta didik menunjukkan fenomena yang kurang menggembirakan. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam program BTA pada semester 1 (ganjil) tahun pelajaran 2012/2013. Penggunaan metode sorogan diganti dengan metode Achievement Grouphing yaitu pengelompokan peserta didik sesuai dengan kemampuan/prestasi sehingga mudah dalam mengelompokkan dan memberikan tekanan kepada peserta didik yang dirasa memerlukan perhatian lebih serta mengajarkan mereka belajar kelompok untuk saling membantu sesame teman. Pengelompokan dibuat berdasarkan hasil pretest di awal pertemuan terdiri dari kelompok A (mahir), kelompok B (lanjut), dankelompok C (dasar). Dari penelitian ini diketahui bahwa kondisi lingkungan, anak didik, hubungan sekolah dengan wali siswa dan fakto perhatian guru dan kepala madrasah merupakan suatu elemen yang harus diperhatikan dalam setiap proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Hasil yang diperoleh menunjukkan perkembangan yang cukup bagus tidak hanyadari segi nilai tetapi juga semangat belajar siswa. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran BTA dengan achievement grouping ini adalah; pihak madrasah sendiri, tenaga pengajar, anak didik, orang tua, dan sarana prasarana.