KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)
Main Author: | HARIADI, DEDI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/28599/1/jiptummpp-gdl-dedihariad-32675-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/28599/2/jiptummpp-gdl-dedihariad-32675-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/28599/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang keabsahan status pernikahan suami/istri yang murtad dalam perspektif ulama’ klasik dan kontemporer. Ulama’ klasik diwakili oleh Imam Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah, sedangkan dari ulama’ kontemporer diwakili oleh Sayyid Sabiq dan Wahbah Az-Zuhailli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian studi pustaka (library research) dengan subyek penelitian kitab-kitab Ulama’ klasik dan kontemporer yang berkaitan dengan bahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keabsahan status pernikaha suami/istri yang murtad, di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Al-Ghozali berpendapat pernikahan mereka ditangguhkan, dengan dibatasi masa iddah; 2. Ibnu Taimiyah berpendapat pernikahan mereka dibekukan, sampai ia masuk Islam; 3. Sayyid Sabiq berpendpat bahwa pernikahan mereka fasakh, jika ia masuk Islam sebelum iddahnya habis, maka diadakan akad dan mahar baru; 4. Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa pernikahan mereka tertalak, sampai ia masuk Islam.