HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DENGAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT

Main Author: ZAKARIYA, ACHMAD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28440/1/jiptummpp-gdl-puguhwidia-34559-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28440/2/jiptummpp-gdl-puguhwidia-34559-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28440/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kekambuhan pada penderita skizofrenia dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor penyebabnya adalah budaya. Budaya berperan sebagai pola hidup dan perilaku keluarga dan masyarakat yang tertuang dalam adat istiadat, kepercayaan, pengetahuan, dan hukum. Dari ruang lingkup budaya akan menghadirkan sebuah anggapan bahwa orang dengan gangguan jiwa merupakan orang gila. Anggapan ini tidak selalu benar sehingga mengakibatkan kekambuhan pada penderita skizofrenia. Namun hal ini perlu dibuktikan dengan proses penelitian. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan antara budaya dengan kekambuhan pada penderita skizofrenia pasca perawatan di rumah sakit. Metode Penelitian:Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan metode point time approach yang meneliti hubungan antara budaya dengan kekambuhan pada penderita skizofrenia pasca perawatan di rumah sakit. Subyek penelitian adalah keluarga penderita skizofrenia (n=27) dengan tehnik Cluster Random Sampling. Analisa data menggunakanChi Square. Hasil:Variabel budaya didapatkan kategori tinggi sebesar 51,9% dan rendah sebesar 48,1%, dengan rata-rata budaya sebesar 25,74. Sedangkan variabel kekambuhan didapatkan 55,6% dengan kategori tinggi dan 44,4% dengan kategori rendah dengan rata-rata kekambuhan sebesar 15,85. Hubungan antara budaya dengan kekambuhan pada penderita skizofrenia pasca perawatan di rumah sakit memiliki nilai signifikansi sebesar 0.002 dimana nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05. Kesimpulan:Perlu ditingkatkannya kesadaran dan pengetahuan keluarga dan masayarakat dalam membina penderita skizofrenia sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Serta menjadikan sebuah budaya sebagai aspek penting dalam proses perawatan dan pengobatan penderita skizofrenia.