KAJIAN PUSTAKA KECEMASAN SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PERILAKU MEROKOK A
Main Author: | ARISANDI, DE RAHMAH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/28398/1/jiptummpp-gdl-derahmahar-32540-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/28398/2/jiptummpp-gdl-derahmahar-32540-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/28398/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap stress. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, dan yang sering dilakukan adalah merokok. Merokok insidensinya cukup tinggi, 67% laki-laki merokok, 2,7% perempuan merokok (GATS, 2011). Menurut KuIS (2010) remaja dan perempuan merokok dengan tujuan mengurangi ketegangan dan stres sebanyak 54,59%. Tujuan: Mengkaji kecemasan sebagai faktor predisposisi perilaku merokok Tinjauan Pustaka: Kecemasan adalah suatu sinyal yang membuat seseorang waspada adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Berbagai macam upaya dilakukan untuk mereduksi kecemasan, dan yang sering dilakukan adalah merokok. Salah satu kandungan utama rokok adalah Nikotin. Nikotin dalam rokok yang terhisap menyebabkan darah yang kaya akan nikotin lolos dari paru-paru ke otak dalam waktu tujuh detik dan segera merangsang pelepasan asetilkolin, norepinefrin, epinefrin, vasopresin, arginin, dopamin, dan beta-endorphin. Setelah rokok dihisap, dalam waktu cepat nikotin akan berikatan dengan nAChRs subtipe α4 β2 di ventral tegmental area (VTA) di otak. Impuls akan dihantarkan sepanjang neuron ke nukleus akumbus (NAc), untuk melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Pelepasan dopamin ini akan menimbulkan berbagai efek reward yang dicari oleh para perokok, antara lain timbulnya perasaan senang, relaksasi, mengurangi stress, meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki mood. Tanpa rokok, perokok akan mengalami gejala-gejala withdrawal nikotin dan menyababkan adiktif.