Daftar Isi:
  • Rangkuman: Artritis gout merupakan kelompok gangguan metabolik, akibat deposisi kristal monosodium urat atau supersaturasi asam urat di jaringan sendi dan ditandai oleh meningkatnya konsentrasi asam urat dalam darah (hiperurisemia) serta tofus. Faktor resiko artritis gout adalah usia, jenis kelamin, obesitas, obat-obatan, konsumsi alkohol dan makanan tinggi purin. Diagnosis pasti artritis gout yakni ditemukannya kristal asam urat dalam cairan sendi atau tofus. Artritis gout memiliki diagnosis banding seperti artritis septik, psoriasis, pseudogout, dan artritis rematoid. Terapi farmakologi meliputi terapi untuk artritis gout akut seperti obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), kolkisin, dan kortikosteroid, serta terapi hiperurisemia seperti alopurinol, febuxostat, dan probenesid. Sedangkan terapi nonfarmakologi meliputi konsumsi makanan rendah lemak, konsumsi air yang cukup, dan diet rendah protein. Terapi tersebut diberikan agar tidak menimbulkan komplikasi seperti osteoartritis berat, infeksi sekunder, batu ginjal, dan fraktur pada sendi. Dengan penanganan sejak dini dan penderita memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap pengobatan, artritis gout memiliki prognosis yang baik.