PENGARUH PEMBERIAN “FANSUJU” (FRAKSI ANTOSIANIN DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) KLON MSU 03028-10) TERHADAP SKOR DERAJAT HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI INH DAN RIFAMPISIN

Main Author: Kuswoyo, Tatok Hadi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28332/1/jiptummpp-gdl-tatokhadik-31593-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28332/2/jiptummpp-gdl-tatokhadik-31593-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28332/
Daftar Isi:
  • Kuswoyo, Tatok Hadi. 2013. Pengaruh Pemberian “Fansuju” (Fraksi Antosianin dari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas) Klon MSU 03028-10) Terhadap Skor Derajat Histopatologi Hepar Tikus yang Diinduksi INH dan Rifampisin. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (II) dr. Desy Andari. Latar Belakang : Hepar merupakan pusat metabolisme xenobiotik yang sering terpapar metabolit toksik, salah satunya INH dan rifampisin. Ubi jalar ungu klon MSU 03028-10 diduga mengandung banyak antosianin yang bersifat hepatoprotektif. Tujuan : Membuktikan pengaruh “fansuju” (fraksi antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) klon MSU 03028-10) terhadap skor derajat histopatologi hepar tikus yang diinduksi INH dan rifampisin. Metode : Penelitian ini adalah the post test only control group design, dengan lima kelompok tikus wistar. Kelompok I tanpa perlakuan, kelompok II diberi INH dan rifampisin 200 mg/kg bb/hari, kelompok III diberi INH dan rifampisin 200 mg/kg bb/hari serta “fansuju” 269 mg/kg bb/hari, kelompok IV diberi INH dan rifampisin 200 mg/kg bb/hari serta “fansuju” 538 mg/kg bb/hari, kelompok V diberi INH dan rifampisin 200 mg/kg bb/hari serta “fansuju” 1076 mg/kg bb/hari. Penelitian ini dilakukan selama 28 hari. Analisis data menggunakan One Way ANOVA, uji Tukey 1%, uji korelasi, dan uji regresi linier. Hasil Penelitian dan Diskusi : Uji One Way ANOVA didapatkan nilai sig (2-tailed) = 0,000 (p < 0,01), terdapat pengaruh yang bermakna pada “fansuju” terhadap skor derajat histopatologi hepar. Uji korelasi sig (2-tailed) = 0,000 (p < 0,01) dengan nilai Pearson Correlation = -0,959, terdapat korelasi yang berbanding terbalik dan sangat kuat antara dosis “fansuju” dengan skor derajat histopatologi hepar. Pada hasil uji regresi didapatkan nilai R2 = 0,9204, skor derajat histopatologi dipengaruhi oleh dosis “fansuju” sebesar 92,04%. Antosianin dapat mencegah kerusakan hepar melalui inhibisi enzim CYP3A4, induksi enzim CYP1A2, inhibisi IL-2 dan TNF-α, serta menghambat produksi ROS. Kesimpulan : “Fansuju” dapat menurunkan skor derajat histopatologi hepar tikus yang diinduksi INH dan rifampisin.